THT Layanan Unggulan RS Permata

THT Layanan Unggulan RS Permata

CIREBON - RS Permata Cirebon kembali menggelar Simposium atau seminar, Sabtu (6/8). Kali ini diperuntukan bagi tenaga medis mengenai \"Penanggulangan Gangguan Pendengaran Sejak Dini\". Menghadirkan dua pemateri yakni Dr dr Lina Lasminingrum Mkes SpTHT-KL (K) yang membahas tentang \"Diagnostik Komprehensif dan Gangguan Pendengaran\" serta Dr dr Ratna Anggraeni MKes SpTHT-KL (K) yang membahas \"Update Penatalaksanaan Gangguan Pendengaran\". Dr dr Ratna Anggraeni Mkes SpTHT-KL (K) mengatakan, banyak hal yang bisa dicegah untuk menanggulangi gangguan pendengaran sejak dini. Salah satunya dari masa kehamilan dengan menjaga pola hidup sehat, rutin kontrol ke dokter kandungan, dan sebagainya. Selain itu, perlu untuk menghindari kebisingan dan menyetel suara keras yang memungkinkan suara langsung masuk ke gendang telinga dan syaraf-syaraf. Disarankan tidak mendengar lebih dari 85 desibel, karena jika di atas angka tersebut, lambat laun akan menimbulkan terjadinya kerusakan pendengaran. \"Khususnya untuk bayi, mereka cikal bakal generasi penerus, maka sebagai orang tua harus cek pendengaran sedini mungkin,\" ujarnya. Lalu bagaimana untuk anak-anak dan remaja? Juga sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan minimal enam bulan sekali. \"Kalau tidak, ikuti program pemerintah untuk cek pada anak sekolah saat kelas I SD, VII SMP, dan X SMA,\" ujarnya. Melalui kegiatan ini, harapan masyarakat lebih waspada dan angka kejadian bisa menurun, khususnya di Cirebon. \"Kita targetkan 2030 bisa menurunkan 90 persen dari angka kejadian gangguan pendengaran,\" ujarnya. Sementara itu, Direktur RS Permata dr Asad SpTHT-KL menyampaikan, salah satu unggulan RS Permata adalah layanan THT. Untuk itu, di hari yang sama pihaknya juga meresmikan layanan diagnostik pendengaran. Dilengkapi dengan peralatan dari PT Kasoem, masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan dan pengobatan komprehensif seputar THT tidak perlu ke Bandung atau Jakarta, cukup di RS Permata Cirebon. \"Kita RS Permata punya alat untuk deteksi bayi baru lahir. Bayi usia 24 jam kita bisa deteksi, apakah ada gangguan pendengaran atau tidak,\" ujarnya. Menurutnya, ada faktor resiko yang harus diperhatikan mengenai gangguan pendengaran pada bayi. Di antaranya usia trimester pertama ada infeksi virus, berat badan lahir rendah, bayi kuning, dan lahir macet kekurangan oksigen. \"50 persen gangguan pendengaran tidak diketahui. Jadi dengan adanya layanan ini, diharapkan bisa semakin mengakomodir kebutuhan masyarakat,\" jelasnya. (nda/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: