Binaraga, 65 Jebor Perebutkan Hadiah Rp10 Juta

Binaraga, 65 Jebor Perebutkan Hadiah Rp10 Juta

JATIWANGI - Atlet Binaraga profesional biasanya memiliki jadwal latihan dan makan yang teratur. Hasilnya, mereka memiliki postur dan bentuk tubuh ideal yang dipamerkan pada suatu pertandingkan. Namun apa jadinya bila olahraga tersebut dilakukan oleh buruh jebor atau buruh genteng? Berpartisipasi dalam perayaan HUT ke-71 Kemerderkaan Indonesia, puluhan pria tegap dan berbadan kekar yang berprofesi sebagai buruh jebor mengikuti kejuaraan binaraga. Acara tersebut digelar Paguyuban Pabrik Genteng Jatiwangi, di halaman pabrik genteng Adi Jaya Desa Buntu Kecamatan Ligung, Kamis (11/8). Panitia lomba, Ila Sukilasari menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan setiap menyambut HUT Kemerdekaan RI. Tujuannya agar para buruh jebor bisa menunjukkan badannya yang kekar dan kuat. Uniknya bentuk badan yang sedemikian itu bukan dihasilkan dari latihan di gym atau pusat latihan kebugaran. “Tubuh mereka secara alamiah terbentuk dengan sendirinya karena pekerjaan. Pekerja di pabrik genteng memerlukan tenaga ekstra, baik dari proses produksi sampai pada distribusi,” ujar Ila di sela-sela lomba kepada Radar. Ila mengaku belum ada pembagian kelas yang jelas sebagaimana lomba yang profesional. Penilaiannya diambil dari sisi keindahan tubuh oleh para juri lokal saja. Namun yang terpenting adalah sisi hiburannya, namun tidak menutup kemungkinan jika ada yang berminat menjadikan buruh tersebut sebagai atlet profesional. “Untuk tahun ini peserta yang ikut 65 orang, berasal dari pekerja di Jatiwangi dan sekitarnya. Untuk hadiah, panitia menyediakan uang pembinaan senilai total Rp 10 juta,” terangnya. Salah seorang peserta M Arifin sangat antusias mengikuti lomba. Bahkan dirinya mempersiapkan diri dengan latihan rutin dengan alat-alat seadanya di pabrik. Dia mengaku badan yang kekar karena dirinya bekerja di pabrik genteng. “Lihat pekerja genteng semua sehat-sehat dan kekar. Mudah-mudahan juga diperhatikan lagi oleh pemerintah akan kesehatan ekonomi kami,” ujarnya setengah bercanda. Lomba ini menurutnya selain untuk menncari jawara baru binarga, juga ajang melepas stres selama bekerja. Pasalnya penonton yang hadir ribuan, terutama dipadati oleh remaja putri. Ria Rosita seorang penonton menuturkan, sengaja datang bersama tiga temannya untuk menyaksikan lomba. “Iya, sudah tiga kali ini saya lihat. Katanya ada yang ganteng, putih dan tinggi mirip Ade Ray,” ujar gadis asal Jatiwangi ini. (gus)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: