Eks Markas Belanda di Kuningan Ini Mau Dijual Rp6,5 M

Eks Markas Belanda di Kuningan Ini Mau Dijual Rp6,5 M

KUNINGAN-Sejumlah bangunan tua masih berdiri kokoh di Kabupaten Kuningan. Salah satu di antaranya adalah penginapan Manis di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana. Tak banyak warga Kuningan menyadari keberadaan penginapan Mani situ adalah bekas markas tentara Belanda yang pernah berkuasa di Kabupaten Kuningan. Dan bangunan ini masuk dalam kategori cagar budaya. Saat ini bangunan yang telah berdiri pada 1 Februari 1933 itu akan dijual oleh sang pemiliknya. Selain penginapan, sebuah rumah yang disampingnya pun turut dijual. Kedua bangunan yang saling berdampingan itu dipatok harga Rp6,5 miliar.  “Iya, kami sudah sepakat dengan keluarga untuk menjualnya dengan kisaran Rp6,5 miliar. Siapa pun yang berani kami siap melepasnya,” ujar Tatang pemilik dua bangunan tersebut kepada Radar Kuningan, Selasa (16/8). Tatang berharap bangunan bersejarah itu bisa dibeli oleh Pemerintah Kuningan ataupun pusat untuk tetap dijadikan cagar budaya. “Saya berharap penawaran ini direspons oleh Pemkab Kuningan karena bangunan ini merupakan bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah sangat tinggi. Terlalu sayang apabila dipunggar,” jelasnya. Alasan dijual, kata dia, karena bangunan ini merupakan harta warisan yang harus dibagikan. Hingga saat ini belum ada penawaran yang pas sehingga belum dijual. Sejak lama dibagian depan gedung sudang dipasang spanduk pemberitahuan akan dijual. Diceritakan Tatang, bangunan ini dijaman kemerdekaan merupakan markas tentara Belanda. Baru pada tahun 1950 dialihfungsikan menjadi penginapan biasa hingga sekarang. Tatang menyebutkan, hingga sekarang selalu ada tamu dari Belanda yang berkunjung. Mereka yang datang mengaku merupakan keturunan dari ayahnya yang pernah ditugaskan di Kuningan. “Mereka datang dan ingin melihat kamar yang pernah ditempati orang tuanya. Setelah berfoto-foto mereka pulang. Mereka datang karena mendapatkan informasi mengenai sejarah bangunan ini. Bukan hanya orang Belanda, mahasiswa maupun ahli sejarah dari Jakarta pun banyak yang datang untuk mengetahui sejarahnya,” tuturnya. Ia mengaku, sering didatangi untuk melihat bangunan baik mahasiswa atau pun pihak yang mengetahui keberadaan sejarah gedung. Bahkan, banyak yang prihatin dengan minimnya perhatian dari pemerintah. Sementara itu, Kades Manis Kidul Edi Efendi membenarkan bangunan bersejarah itu bakal dijual. Sebenarnya ada tiga bangunan yang dibanguan sejak jaman penjajahan. Satu sudah dibeli warga dan dijadikan tempat pengajian. Sedangkan yang dua lagi, menjadi pinginapan dan rumah tinggal. Dulunya, kedua bangunan itu adalah hotel yakni Hotel Manis dan Hotel Cibulan. “Bangunan itu sudah merupakan milik pribadi sehingga menjadi hak mereka untuk menjualnya,” ucap dia. Terpisah Kadisparbud Kuningan Drs Teddy Suminar MSi melalui Kabid Kebudayaan Yosep Yanuar membenarkan bahwa kedua bangunan itu masuk ke dalam 25 banguan cagar budaya di Kabupaten Kuningan. “Bukannya tidak ingin dibeli, tapi kan harganya mahal. Selain itu juga harus ada alokasi dana khusus,” jelas Yosep. (mus)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: