Bangkai Pesawat Dibawa ke Lanud Wiriadinata

Bangkai Pesawat Dibawa ke Lanud Wiriadinata

TASIKMALAYA – Tiga awak pesawat Piper Warior PA 28 yang jatuh di Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, telah dibawa pulang oleh keluarga mereka. Adapun bangkai pesawat buatan Amerika itu dibawa ke Lanud Wiriadinata Kota Tasikmalaya. Kepala Bandara Nusawiru Hendra Gunawan mengatakan, Kapten Yoshafat Lintang Baskoro dan dua siswanya, Muhammad Arief Radifan (20) serta Muhammad Fhadli Radifan (20) dijemput orang tua mereka. \"Mereka (korban) tidak kembali ke Nusawiru, tapi dijemput orangtuanya,\" kata dia kepada Radar Tasikmalaya (Radar Cirebon Group), kemarin (19/8). Adapun, soal bangkai pesawat yang dievakuasi ke Lanud Wiriadinata, jelas dia, kemungkinan agar memudahkan penyelidikan. “Bangkai pesawat dibawa ke Tasikmalaya oleh KNKT untuk pemeriksaan lebih lanjut, mungkin biar lebih dekat,\" jelasnya. Hingga saat ini, Hendra mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kecelakaannya pesawat latih tersebut. \"Masih diselidiki oleh pihak KNKT. Bukan kewenangan saya, kita juga masih menunggu hasil pemeriksaan KNKT,\" akunya. Kepala UPTD Puskesmas Karangnunggal dr H Syarhan MM menyatakan, tiga awak pesawat Piper PA 28 secara keseluruhan tidak mengalami luka serius. Mereka mengalami luka lecet dan Yoshafat Lintang mengalami sedikit pendarahan di kornea mata sebelah kanan. Tetapi tidak terlalu parah sudah bisa diobati dan normal kembali. Sementara itu, lanjut dia, Muhammad Arief dan M Fhadli hanya luka lecet di bagian kaki dan sikutnya. Jadi tidak perlu pengobatan lebih lanjut karena secara umum kondisi kesehatan ketiganya sangat baik. Tidak ada patah tulang atau terkilir.  “Perawatan yang dilakukan tim medis dari UPTD Puskesmas Karangnunggal, pertama adalah pembersihan luka lecet dan pemberian obat-obatan analgetik atau obat penghilang atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh. Kita layani dengan gratis untuk pengobatannya,” ungkap Syarhan, kemarin. Menurutnya, ketiga korban pesawat jatuh awalnya sudah ditangani oleh Puskesmas Desa Kujang. Setelah ditangani di sana lalu dipindahkan ke UPTD Puskesmas Karangnunggal yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari Desa Kujang. “Kemudian akhirnya dijemput oleh pihak sekolah penerbangannya,” tandasnya. Kepala Desa Kujang Sukandar menuturkan, sekitar pukul 08.00 WIB di lokasi jatuhnya pesawat, tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai mengevakuasi bangkai pesawat dan memotongnya menjadi beberapa bagian menggunakan mesin gergaji dengan mata gurinda. Kemudian diangkut menggunakan truk. Selesainya sekitar pukul 16.30 WIB. ”Bangkai pesawat di lahan persawahan sudah bersih dan tidak ada,” tuturnya. Untuk ganti rugi lahan persawahan dan dua pohon milik warga yang tumbang, masih kata Sukandar, sudah dibicarakan dengan pihak Perkasa Flight School. Mereka akan mengganti rugi. ”Perkasa sudah menanyakan kepada masyarakat masalah ganti rugi itu. Nilai kerugiannya sekitaran Rp7-8 jutaan. Pihak Perkasa sudah siap mengganti rugi,” papar dia. Terpisah, Kapolsek Karangnunggal Kompol Jefri memaparkan, proses investigasi dan evakuasi bangkai pesawat yang jatuh di Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dimulai Jumat (19/8) dari pukul 08.00 sampai dengan selesai pukul 16.30 WIB. “Bangkai pesawat, diangkut truk yang ditempatkan di Kampung Pongpoklalay, RT 03 RW 02, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal. Jadi proses investigasi dan evakuasi pesawat bernomor register PK-PBG milik Perkasa Flight School Nusawiru asal Kabupaten Pangandaran sudah selesai. Yang melakukan evakuasi dan investigasi bangkai pesawatyaitu tim gabungan dari KNKT, Perkasa Flight School Nusawiru, Tim Inafis Polda Jabar, Inafis Polres Tasikmalaya dibantu Lanud Wiriadinata Tasikmalaya,” paparnya. (dik/oby)     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: