PT DI Belum Hijrah, Dewan Majalengka Sudah Berpikir Dapat PAD

PT DI Belum Hijrah, Dewan Majalengka Sudah Berpikir Dapat PAD

MAJALENGKA- Rencana pemindahan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dari Bandung ke Majalengka diharapkan bisa membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan pendapatan. Sehingga, sektor pendapatan asli daerah (PAD) tidak hanya dioptimalkan dari pos-pos yang membebani masyarakat seperti PBB (pajak bumi dan bangunan). Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Majalengka Drs M Jubaedi. PT DI, kata dia, harus membuka ruang untuk memberikan input sisi mana saja yang bisa “dijamah” oleh Pemkab Majalengka. Apakah itu memungkinkan jika pemda ingin jadi mitra penyertaan modal seperti yang pernah diprogramkan lewat penyertaan modal Pemkab Majalengka ke PT BIJB. \"Harus bisa jadi peluang meningkatkan pendapatan daerah. Misalnya kalau ada peluang bisa dilakukan sistem penyertaan modal, atau sekiranya pengelolaan air bersihnya ditangani oleh PDAM Majalengka, sekalian juga di PT BIJB-nya. Jadi bisa memetik manfaat yang berkelanjutan, tidak hanya mengandalkan PBB saja,\" ujar politisi PKB ini. Di samping itu, kehadiran PT DI di Majalengka pun diharapkan lebih mempermudah membuat peta kebutuhan tenaga kerja yang bisa menyerap angkatan kerja lokal. Termasuk jika mungkin untuk diadakan pelatihan-pelatihan khusus bagi calon tenaga kerja. \"Sebetulnya sudah ada kesepakatan lisan terkait dengan kesiapan mereka memberikan materi kurikulum bagi sejumlah SMK di sini (MAajalengka, red) sehingga alumni sekolah tersebut bisa diterima di industri penerbangan,\" tuturnya. Di luar semua itu, sambug dia, rencana relokasi PT DI ke Majalengka akan lebih memperlihatkan keseriusan pemerintah pusat dalam penyelesaian pembangunan BIJB. Dan ini akan menjadi magnet tambahan bagi pelaku-pelaku bisnis untuk menanamkan modalnya dan berinvestasi di Majalengka \"Pada dasarnya, kami sangat senang bila PT Dirgantara Indonesia berkantor di Majalengka. Memang seharusnya demikian. Dengan bermarkas di sini, akan memudahkan koordinasi khususnya dengan pemda, dan umumnya dengan pelaku-pelaku teknis pekerjaan di lokasi bandara dan lokasi industri mereka,\" ungkapnya. Sementara akademisi Purnomo Hidayat menyebutkan rencana kepindahan PT DI ke Majalengka sudah pasti bakal memberikan dampak baik bagi dunia pendidikan. Kehadirannya akan merangsang penyelenggara pendidikan di satuan pendidikan menengah maupun perguruan tinggi untuk dapat membuka konsentrasi keilmuan yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bergerak sektor industri pesawat terbang satu-satunya di Asia Tenggara ini. Misalnya, untuk pendidikan menengah semacam SMK akan pada membuka jurusan yang berkaitan dengannya, atau perguruan tinggi pun akan bermunculan kampus yang baru maupun konsentrasi program studi. “Baguslah, itu bisa merangsang bermunculnya sekolah atau kampus dengan bidang keilmuan yang baru, atau bahkan kampus baru. Saya dengan ITB mau membuka kampus baru di Cirebon. Kalau di Majalengka mau ada PT DI, syukur-syukur kalau ITB jadi buka kampusnya di Majalengka,\" imbuhnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: