Harga Anjlok, Petani Jahe Menjerit
KUNINGAN - Para petani jahe di Desa Tugumulya, Kecamatan Darma, dipusingkan dengan jatuhnya harga jahe di pasaran hingga menyebabkan mereka memilih membiarkan jahe hasil panennya menumpuk di pekarangan rumahnya. Seperti terlihat di halaman rumah Nining (48), sudah hampir dua minggu jahe gajah hasil panennya dibiarkan menumpuk di pekarangannya. Totalnya diperkirakan mencapai 1,5 ton dari hasil panen kebunnya seluas 200 bata. \"Harga jahe sekarang hanya Rp 2.000 per Kg, padahal biasanya bisa mencapai Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per Kg. Daripada dijual murah, terpaksa saya biarkan saja menumpuk di depan rumah sampai ada yang mau beli dengan harga pantas,\" ujar Nining kepada radarcirebon.com, Selasa (23/8). Menurut Nining, anjloknya harga jahe membuat dia harus mengalami kerugian cukup besar. Sebagai perbandingan, untuk mengolah tanaman jahe mulai dari menggarap lahan, penanaman bibit, pemupukan dan pemeliharaan selama delapan bulan hingga satu tahun bisa mencapai Rp 10 juta. Sedangkan dengan hasil panen sekarang yang maksimal Rp 2 ton dan dijual dengan harga Rp 2.000 per Kg, tentu hasilnya sangat jauh dari biaya yang sudah dikeluarkan. \"Biaya tanam dan pemeliharaan bisa mencapai Rp 10 juta, sedangkan dengan harga jual hanya Rp 2.000 kami hanya mendapat Rp 4 juta saja. Rugi besar kami,\" ujar Nining. Kondisi tersebut, kata Nining, hampir dialami oleh seluruh petani jahe di desanya. Bahkan banyak petani yang memilih tidak memanen jahenya, sekalipun usianya sudah mencapai 1 tahun dan memasuki masa panen. \"Kami masih menunggu sampai harganya normal, atau minimalnya RP 5.000 per Kg yang penting bisa balik modal. Jika harganya tetap begitu, terpaksa kami biarkan jahenya untuk nanti kami tanam lagi,\" ujar Nining. Sebelumnya, kata Nining, biasanya ada pengepul yang datang mencari dan membeli jahe langsung kepada petani dengan harga berkisar antara Rp 7.000 hingga 8.000 per Ng. Namun sejak harga anjlok, tidak ada seorang pun pembeli yang datang, sekalinya ada yang menawar harganya di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 3.000 saja per Kg. (taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: