Pemkab Majalengka Belum Terima Kabar dari PT DI
MAJALENGKA - Rencana kepindahan lokasi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sudah memunculkan harapan besar bagi seluruh masyarakat Majalengka dan sekitarnya, namun kepastian kabar dan realisasi dari wacana ini belum ada kejelasan. Sebab belum ada koordinasi resmi yang didapat Pemerintah daerah (Pemkab) Majalengka. Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka Drs H Ahmad Sodikin MM menjelaskan, pemkab menyambut baik rencana kepindahan perusahaan produsen pesawat terbang satu-satunya di Asia Tenggara itu. Bahkan sudah tidak sabar menantikan dampak positif kepada masyarakat Majalengka, termasuk dampak positif pengoperasian Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati. Tetapi sampai saat ini pihaknya belum mendapat pemberitahuan atau surat apapun dari pemerintah pusat maupun perusahaan plat merah itu, terkait tindak lanjut rencana pindah. Jika rencana tersebut jadi terealisasi, biasanya untuk kebutuhan mendukung program infrastruktur nasional pihaknya selaku panitia pengadaan atau pembebasan lahan diminta bantuan untuk proses pembebasan lahan bagi kebutuhan proyek infrastruktur nasional tersebut. Jika dalam waktu dekat ada permintaan bantuan tersebut, pihaknya bakal menindaklanjuti. “Itu juga program pembangunan infrastruktur nasional, jadi sepertinya akan ada juga proses pengadaan dan pembebasan lahan seperti yang dilakukan ketika pembangunan jalan tol cipali dan BIJB beberapa waktu lalu,” ungkapnya. Faktor yang lebih penting ketika rencana kepindahan PT DI tersebut terrealisasi, adalah mempersiapkan masyarakat agar bisa ambil bagian berkiprah dan berkarya di perusahaan besar itu. Sehingga harus disiapkan SDM sesuai bidang keilmuan yang dibutuhkan lapangan kerja yang bakal tersedia. Ketua DPRD Tarsono D Mardiana SSos menyebutkan, sistem pendidikan dan seluruh satuan pendidikan di Majalengka harus terus meningkatkan kualitas dan kapasitas keahlian khusus agar mampu bersaing dan berkiprah di masa yang akan datang. Dia berharap seluruh sekolah di Kabupaten Majalengka mulai dari sekarang memberikan porsi pengajaran dan transformasi ilmu yang lebih kepada para siswa, bahkan lebih baik lagi jika dibekali dengan keahlian khusus yang tersertifikasi. Sehingga kualitas SDM bisa diakui dan bisa terpakai di berbagai bidang pekerjaan. “Kalau hanya memberikan pelajaran formal yang seusai kurikulum, di daerah lain juga sama begitu. Justru di kita harus bisa memberikan pelajaran dan pengetahuan yang lebih, kalau perlu ditopang oleh keahlian khusus sesuai pangsa pasar lapangan pekerjaan yang nanti akan tersedia,” tuturnya. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: