Neraka Hanya untuk Guardiola
MONACO- Tidak ada grup neraka dalam fase grup Liga Champions 2016-2017 ini. Setelah drawing yang berlangsung di Grimaldi Forum, Monaco, tadi malam WIB bobot kedelapan grup nyaris merata. Neraka hanya diberikan kepada Josep Guardiola karena harus berjumpa dengan mantan anak asuhnya, Barcelona. Guardiola saat ini mengarsiteki Manchester City. The Citizens– julukan City– lolos ke babak utama Liga Champions setelah mengalahkan Steaua Bucharest dalam babak playoff. Dalam leg kedua di Etihad, Manchester, kemarin WIB (25/8) City menang 1-0 atas Steaua lewat gol Fabian Delph pada menit ke-56. City menang dengan agregat 6-0 setelah menang 5-0 di leg pertama. City tergabung bersama Barcelona di Grup C. Setelah Barca, City bakal menghadapi Borussia Moenchengladbach dan Glasgow Celtic. Di atas kertas, hanya Barca-lah musuh terberat Guardiola di balik misinya membawa City melangkah lebih dari semifinal seperti yang sudah ditorehkan ketika era Manuel Pellegrini lalu. City boleh sedikit membusungkan dada ketika dihadapkan kembali dengan Barca. Tidak seperti dalam beberapa tahun terakhir ini, klub milik Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan itu selalu gagal di depan Barca. Empat kali bersua dengan Barca, empat kali pula klub pengoleksi dua trofi juara Premier League itu terjungkal. Statistik mencatat, Guardiola lebih banyak memenangi duel dengan mantan klubnya ketimbang menjadi pecundang. Tiga musimnya bersama Bayern Muenchen dari tahun 2012 hingga 2016 kemarin pelatih terbaik dunia versi FIFA itu sudah empat kali dihadapkan dengan Barca. Guardiola hanya sekali tumbang. Tepatnya pada leg pertama semifinal Champions League 2014-2015. Barca menumbangkan Die Roten- julukan Bayern- bersama Guardiola-nya dengan tiga gol tanpa balas. Barca yang kala itu bisa melenggang ke final dan menjadi juara. Minimal, apabila Guardiola kembali gagal menghadapi mantan anak buahnya maka City bisa lolos dengan status runner up. Pasalnya, dari rekor pertemuannya dengan Gladbach, City selalu unggul. Saat fase grup musim lalu, City menang 2-1 di Jerman, dan kemudian menghabisi Die Fohlen– julukan Gladbach- 4-2 saat laga home. Sementara Celtic belum pernah bersua dengan City. Bukan hanya Guardiola yang bereuni dengan mantan anak buahnya di Barca. Begitu juga dengan Claudio Bravo. Penjaga gawang berusia 33 tahun itu tadi malam juga resmi menyeberang ke City. Bravo diboyong oleh City dengan mahar transfer sebesar GBP 17 juta (Rp297,4 miliar). Dengan kemungkinan menjadi pilihan pertama, maka Bravo akan berhadapan dengan Messi di fase grup nanti. Terlepas dari pertemuan kelima Guardiola dengan mantan pemainnya di Barca itu, Lionel Messi sebagai mantan anak buahnya sudah mendapatkan satu gelar sebelum drawing dimulai. Ya, Messi dapat menjadi pemain dengan gol terbaik untuk tahun 2015-2016. Gol yang dinilai terbaik itu adalah satu dari dua gol Messi ke gawang AS Roma dalam matchday kelima fase grup di Camp Nou, Barcelona, musim lalu. Di balik kemenangan 6-1 itu Messi mencetak dua gol. Salah satu golnya tercipta setelah melalui 27 kali umpan di antara para penggawa La Blaugrana – julukan Barcelona. Messi mengakhirinya lewat tembakan chip ke gawang Wojciech Szczesny. Gol Messi itu mengalahkan gol salto Xherdan Shaqiri di Euro 2016 ke gawang Polandia. Shaqiri membela Swiss. Satu gol lainnya adalah solo run Saul Niguez ke gawang Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions. Selain itu, UEFA juga mengumumkan kabar gembira kepada klub-klub Inggris. Sebab, terhitung mulai musim 2018-2019 mendatang klub-klub Inggris akan mendapat jatah empat tiket lolos langsung. Tidak seperti musim-musim belakangan yang hanya diberi jatah tiga tiket lolos langsung ke fase grup, dan tim peringkat keempat memulai dari playoff. Sementara itu Ada Hederberg dinobatkan menjadi pemain putri terbaik UEFA 2016 kemarin. Pemain Norwegia berusia 21 tahun tersebut mengantarkan klubnya Lyon menjadi juara Liga Champion musim ini. Hederberg dalam pemilihan kemarin mengalahkan Amandine Henry (Lyon) dan Dzsenifer Marozsán (Lyon). Sedang di sektor putra, Cristiano Ronaldo (Real Madrid) mengalahkan Gareth Bale (Real Madrid) dan Antoine Griezmann (Atletico Madrid) untuk gelar pemain terbaik UEFA 2016. Ronaldo membawa Real meraih Liga Champion musim 2015-2016 sekaligus mengkapteni Portugal menjadi juara Euro 2016 lalu. Dalam wawancara seusai memenangi penghargaan kemarin Ronaldo berkata sangat bahagia. Pemain 31 tahun itu juga memuji dua kompetitornya tersebut. “Untuk Griezmann saya meminta maaf. Karena mengalahkannya dua kali, final Liga Champion dan Euro 2016,” kata Ronaldo. “Momen ini seperti mimpi menjadi kenyataan,” tambah Ronaldo. (ren/ dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: