Bunker Maneungteung Dimasuki, Ditemukan Boko Buatan Jepang

Bunker Maneungteung Dimasuki, Ditemukan Boko Buatan Jepang

KARANGWARENG – Pernyataan Camat Waled Drs H Abdulatip MM mengenai keberadaan bunker di sekitar Bukit Maneungteung, dibenarkan oleh sang penggiat sejarah dan arkeologi, Thamrin. Ditemui saat tengah beristirahat di kediamannya, Desa Kubangdeleg Kecamatan Karangwareng, pria pengagum Bung Karno ini menceritakan bahwa Bukit Maneungteung sangat kaya akan benda-benda purbakala. Bahkan, ada 4 sampai 5 bunker peninggalan zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Thamrin mengaku pernah menelusuri salah satu bunker yang pernah menjadi tempat persembunyian penjajah Jepang. Namun, karena tidak dilengkapi peralatan yang memadai dan takut dililit ular, dia hanya masuk sekitar 5 sampai 6 meter saja. Tapi, dia menemukan benda yang sangat berharga. “Saya menemukan boko peluru yang terbuat dari batu. Di bagian belakang boko tersebut terdapat goresan 3 huruf capital bertuliskan JPN. Artinya, benda tersebut bekas peninggalan tentara Jepang,”  ucapnya. Temuannya tersebut, sudah ia laporkan kepada Balai Geologi Bandung saat ekspos bersama  Camat Waled Drs H Abdulatip MM awal pekan lalu. Bahkan, di sekitar bunker, dia juga menemukan sebongkah batu keras, pada bagian sisi samping bagian atas, terdapat fosil udang yang sangat langka. “Fosil udang ini sangat langka di Indonesia, juga di dunia. Hal ini yang menjadikan para peneliti dari balai tersebut untuk segera datang melakukan penelitian di Bukit Maneungteung,” bebernya. Di rumah yang banyak ditempeli batu fosil ini, Thamrin pun menunjukkan banyak batu-batu purbakala yang mengandung berbagai fosil hewan. Mulai dari gigi gajah purba (mammoth), tulang kerbau dan banyak lagi. “Saya sengaja rumah ini dijadikan sebagai museum, biar masyarakat bisa belajar akan sejarah. Sebab, pemerintah atau birokrat sudah lupa akan sejarah masa lalunya,” tegasnya. Makanya, dia bersama Camat Waled sangat getol sekali agar segera dibangun Museum Maneungteung untuk menampung semua benda-benda yang berhasil ia temukan di sana. “Cirebon itu sangat kaya dan pernah ditempati oleh manusia dan hewan-hewan purba. Ini harus kita jaga,” pungkasnya. (jun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: