Penataan Kawasan Kumuh Habiskan Anggaran Rp 5,5 Miliar
CIREBON - Program penataan kawasan kumuh terus dilakukan Pemerintah Kota Cirebon di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengklaim, sampai saat ini penataan sudah mencapai 80 persen. “Kita alokasikan anggaran Rp 5,5 miliar. Penataan masih berjalan dan mudah-mudahan segera bisa dilihat hasilnya,” ujar Sekretaris Bappeda, Arif Kurniawan ST kepada Radar Cirebon. Penataan kawasan kumuh perkotaan, kata Arif, dilaksanakan tahun 2016 dengan alokasi anggaran dari pemerintah pusat. Pelaksananya melalui pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penataan kawasan kumuh ini di antaranya penerangan jalan umum, perbaikan jalan, perbaikan saluran irigasi hingga perbaikan jembatan. “Semuanya tersentral di Argasunya,” kata Arif. Arif juga membeberkan alokasi anggaran untuk Kota Cirebon sebenarnya mencapai Rp 11 miliar. Hanya saja yang digunakan hanya Rp 5,5 miliar. Sisa anggaran itu sebenarnya bisa saja digunakan dengan rentang waktu hingga akhir tahun. Hanya saja untuk menggelarnya dibutuhkan detail engineering design (DED). Pembuatan DED ini butuh waktu yang lumayan panjang. Bappeda tak mau ambil risiko untuk menarik secara keseluruhan alokasi anggaran dengan siswa waktu yang ada. “Riskan sekali, jadi yang kita pakai Rp 5,5 miliar dulu,” tandasnya. Arif menyebutkan, program ini awalnya tersebar di beberapa kelurahan. Tapi setelah dikaji akhirnya difokuskan di satu kelurahan dan pilihannya Argasunya. Namun demikian, ke depan program ini bisa menyentuh kelurahan lain seperti kawasan pesisir, Cangkol dan Kesunean. Hanya saja tingkat kesulitannya justru di wilayah pinggir pantai. Karena untuk menatanya membutuhkan lahan untuk merelokasi warga. Sedangkan lahan di Kota Cirebon sudah semakin sempit. Upaya relokasi inilah yang membutuhkan lahan luas dan prosesnya tidak mudah. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: