Venue Pacuan Kuda dan Paralayang Siap Digunakan

Venue Pacuan Kuda dan Paralayang Siap Digunakan

SUMEDANG-Dinas Binamarga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sumedang, melaporkan bahwa progres pengerjaan infrastruktur jalan menuju lokasi venue Paralayang, Batudua Desa Linggajaya, Kecamatan Cisitu, kini sudah mencapai 90 persen. Informasi itu dilaporkan langsung oleh Kepala Dinas Binarmarga dan SDM Sujatmoko, pada saat melakukan monitoring ke lokasi proyek bersama Bupati Sumedang H. Eka Setiawan, belum lama ini. Menurut Sujatmoko, pengerjaan jalan menuju lokasi Batudua ini sudah berjalan sejak bulan Juli lalu, dan sekarang tinggal finishing saja. \"Untuk pengerjaan fisik jalan ini sudah mencapai hampir 90 persenan. Mudah-mudahan saja dalam dua hari juga fisik jalannya bisa selesai. Paling nanti sisanya tinggal pembangungan TPT-nya saja, soalnya kalau untuk TPT kan bisa bertahap,\" katanya, saat melaporkan progres pengerjaan itu kepada Bupati. Karena alasan tersebut, Sujatmoko sangat yakin bahwa pengerjaan fisik untuk infrastruktur jalan menuju salah satu lokasi venue PON XIX tersebut akan selesai dalam waktu dekat ini. \"Insya Allah pengerjaan ini fisik jalan menuju lokasi Batudua ini akan selesai maksimal sebelum pelaksanaan PON dimulai. Untuk biayanya sendiri pembangunan jalan ini didanai dari anggaran Provinsi sebesar Rp 13,4 milyar,\" ujarnya. Bupati Sumedang H Eka Setiawan, pada saat melakukan monitoring ke lokasi venue Paralayang, Batudua, menyampaikan bahwa pihaknya sangat berharap agar pelaksanaan PON XIX nanti bisa berjalan mulus dan sukses. \"Saya ingin pelaksanaan PON nanti bisa berjalan sukses. Makanya saya minta semua pekerjaan fisik untuk venue PON bisa selesai cepat dengan hasil yang maksimal,\" ujarnya. Sementar itu, Pemerintah Kabupaten Pangandaran menyatakan venue pacuan kuda secara umum sudah siap digunakan PON XIX September mendatang. \"Lapangan sudah beres. Jalan juga sudah oke. Tinggal sedikit lagi yang samping tribun dipaving blok biar rapi,\" tutur Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata usai menyaksikan test venue pacuan kuda Legok Jawa, kemarin (28/8). Namun demikian, kata dia, perlu diperhatikan panitia penyelenggara terkait keselamatan penonton. \"Banyak penoton menempel di papan palintang dan itu sangat berbahaya. Takut roboh. Jadi nanti harus diberi pagar pembatas,\" ujarnya. Selain keselamatan penonton, menurut Jeje, keberadaan para pedagang juga perlu diatur ulang. Itu agar kawasan pacuan kuda tidak terlihat kumuh seperti yang terjadi saat ini. \"Tempat sampah juga minim. Kemudian air yang tidak memenuhi standar, kurangnya sarana beribadah dan parkir mahal. Ini harus menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah,\" ungkapnya. Menurut Jeje, jika para pedagang diberikan tenda kerucut yang dapat dibongkar pasang akan terlihat lebih rapi. \"Event berkuda di Pangandaran itu akan banyak. Tanggal 1 September kita evaluasi semua,\" ucapnya. Lanjut Jeje, pemerintah daerah saat ini sedang membuat konsep festival yang di dalamnya ada kegiatan berkuda, pencak silat, surfing, layang-layang, terjun payung dan pagelaran budaya. Event besar ini akan menjadi kekuatan utama dalam perayaan Milangkala Pangandaran,\" kata dia. Ketua Panpel yang juga Sekretaris Pordasi Jawa Barat Yeyen mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh pemerintah daerah diantaranya minimnya personil keamanan sehingga penonton bisa masuk trek dan bersandar di palintang. \"Parkir juga perlu dukungan dari Sub PB PON Pangandaran agar mobil yang keluar masuk tertib. Termasuk mana yang VIP mana yang bukan. Juri juga kita akan siapkan tenda khusus karena kondisinya tidak memungkinkan,\" ungkapnya. Kemudian, penyiraman trek setelah digunakan race belum dilakukan. Padahal, minimalnya setelah dua race, lapangan harus disiram agar tidak berdebu. \"Idealnya sih setelah race langsung disiram,\" ujarnya. (har/oby)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: