RSUDGJ Deklarasi Stop Kekerasan Pada Anak dan Perempuan

RSUDGJ Deklarasi Stop Kekerasan Pada Anak dan Perempuan

CIREBON – Di uang tahun yang ke 95, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati Kota Cirebon menyelenggarakan Deklarasi Three Ends dan 1000 Penandatanganan Three Ends (Akhiri Kekerasan Pada Anak dan Perempuan, Akhiri Perdagangan Manusia, Akhiri Ketidakadilan Akses Ekonomi Untuk Perempuan) di kain putih sepanjang 95 meter, Rabu (31/8).

Para tamu undangan dan seluruh pengunjung rumah sakit nampak atusias memberikan tandatangan di kain putih sebagai simbol untuk stop kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Menurut Direktur RSUD Gunung Jati Cirebon, drg Heru Purwanto, kekerasan terhadap anak dan perempuan di Indonesia sudah sangat memperihatinkan. Terbukti dengan banyaknya kasus-kasus yang mencuat ke publik. Dan tidak jarang kekerasan yang dilakukan berakibat pada melayangnya nyawa seseorang.

“Banyak kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang,” jelas Heru. Ia mengungkapkan, kekerasan terhadap anak dan perempuan di wilayah Cirebon juga cukup tinggi. Dalam sebulan rata-rata ada 15 orang yang dirawat akbiat hal tersebut. Kebanyakan korbannya merupakan orang yang kurang mampu secara ekonomi.

“Seluruh pejabat yang ada di Kota Cirebon berkomitmen untuk stop kekerasan terhadap anak dan perempuan., terutama intruksi dari bapak Walikota untuk bisa membantu dan menolong.” ungkap Heru.

Kemudian, RSUD Gunung Jati Kota Cirebon mengratiskan biaya pasien wanita dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan.

“Saya dengan pak Walikota memutuskan untuk menggratiskan,” kata Heru.

Ia menambahkan bahwa RSUD Gunung Jati Kota Cirebon menjadi percontohan 7 rumah sakit rujukan regional, tentang pelayanan pusat terpadu kekerasan anak dan perempuan. Dan dijadikan model percontohan kepada nasional.

“Di Indonesia ini, yang memberikan pelayanan pusat terpadu tentang kekerasaan anak dan perempuan itu ada 14 rumah sakit, tetapi yang menggratiskan hanya Rumah Sakit Gunung Jati Kota Cirebon,” tambah Heru.

Acara itu turut diramaikan dengan pertunjukkan teater 81 yang diperankan siswa dan siswi dari SMA Negeri 1 Kota Cirebon. pertujukan yang dimainkan anak kelas satu dan dua SMA itu bercerita tentang beberapa kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di Indonesia.(fazri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: