Takut ke Singapura, Warga Cirebon Pilih Liburan ke Bali

Takut ke Singapura, Warga Cirebon Pilih Liburan ke Bali

VIRUS Zika yang kini mewabah di Singapura, membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan travel advisory atau berupa saran hati-hati untuk tidak mengunjungi negara tetangga itu. Hal ini membawa dampak tersendiri bagi pelaku bisnis biro wisata dan perjalanan, khususnya di Cirebon. Pemilik Jalan Kita Jalan Wisata Travel, Anton Octavianto mengakui ada sejumlah perjalanan dari calon kliennya yang dialihkan atau bahkan ditunda hingga situasi stabil. \"Selama Agustus ini dari tujuh grup yang berangkat, ada dua grup dialihkan ke Denpasar (Bali, red) karena ada berita virus Zika,\" katanya kepada Radar Cirebon, Rabu (31/8). Anton sendiri mengakui adanya travel advisory ke Singapura ada pengaruhnya. Tetapi, tidak signifikan. Ia mengaku masih ada permintaan dari calon kliennya untuk melakukan perjalanan ke Singapura. “Dari kebanyakan klien yang aku handel masih tetap berangkat ke Singapura walaupun ada virus Zika. Sebenarnya jangan terlalu didramatisir. Asal kondisi badan kita fit, Insya Allah gak masalah,\" paparnya. Sebagai travel yang banyak menghandel perjalanan ke Singapura, belakangan ini Anton selalu memberikan saran kepada calon klien. Sehingga calon klien ada pilihan apakah tetap berangkat, menundanya, atau mengalihkan perjalanan ke negara atau daerah lain. \"Termasuk di bulan September ini juga ada yang jadinya mikir-mikir. Ada juga yang ganti jadwal ke bulan Desember nunggu kondisi stabil,\" ujarnya. Terpisah, pemilik Obelix Travel, Budi Ariestya justru cenderung lebih cari aman untuk menunda terlebih dahulu perjalanan ke Singapura. Salah satunya dengan memberi pengertian kepada calon klien yang berencana ke Singapura. \"Daripada kita memaksakan, intinya kita ikut aturan yang berlaku,\" kata pria yang juga menjabat sebagai Penasehat Gapitt (Gabungan Pengusaha Industri Tour and Travel) Cirebon ini. Budi yang mewakili organisasi Gapitt senantiasa memberikan informasi kepada para anggota maupun calon klien bahwa kondisi keberangkatan ke Singapura sedang tidak memungkinkan karena adanya travel warning tersebut. Hal ini juga disosialisasikan salah satunya melalui grup WhatsApp. \"Karena lumayan banyak permintaan ke Singapura, kita berikan pengertian ke anggota dan konsumen, sehingga mereka bisa pertimbangkan lagi,\" ujarnya. Menurut Budi salah satu pengaruhnya adalah calon klien harus menjadwalkan ulang perjalanan mereka ke Singapura bersama travel yang mereka tunjuk. Sehingga, ada beberapa perjalanan yang cenderung dialihkan dan ditunda. \"Sejauh ini calon klien bisa memahami dan mengerti. Tapi ada juga beberapa yang tetap berangkat,\" katanya. Dia tak menampik bahwa Singapura adalah salah satu negara favorit klien selain Malaysia. Karena selain dekat, budgetnya pun terjangkau. Maka dari itu, Budi berharap permasalahan virus Zika ini bisa segera selesai. \"Jadi kami berharap supaya travel advisory bisa segera dicabut, mudah-mudahan cepat kondusif,\" harapnya. (nda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: