Makam di Sumber yang Dirusak OTK Diduga Bukan Situs

Makam di Sumber yang Dirusak OTK Diduga Bukan Situs

CIREBON - Geger situs makam Buyut Jago atau Keramat Sumber Kahuripan Syekh Haji Danuwarsih, dibongkar orang tak dikenal (OTK) sepertinya menemukan titik terang. Sebab, situs makam itu diduga palsu. “Memang satu dari empat makam itu kata cerita, makam Buyut Jago. Sedangkan, tiga makam lainnya adalah buatan Junaedi. Artinya, makam yang selama ini dikeramatkan itu tidak pernah ada,” ujar Tokoh Masyarakat setempat, Darmut (69) kepada Radar Cirebon. Dia menceritakan, sekitar makam itu terdapat musala dan balong sebagai tempat peristirahatan para petani untuk ibadah. “Dulu musala, balong dan sumur yang ada di lokasi itu dibangun Sultan Nurus sebagai tempat untuk beristirahat,” terang pria yang pernah jadi imam di musala dekat makam itu. Menurutnya, Sultan Nurus ini merupakan generasi ketiga yang diperintahkan Keraton Kanoman untuk mengurus peninggalan keraton sekitar tahun 1950-an. “Jadi apa yang ceritakan oleh Junaedi tidak benar semua. Juanedi sudah berbohong kepada masyarakat,” paparnya. Selama 16 tahun menjadi ketua RW, kata Darmut, tanah yang disebut-sebut Junaedi berdiri makam orang-orang terdahulu dan memiliki peran penting dalam menyebarkan agama Islam di Jawa Barat, tidak benar. Sehingga jika telah dihancurkan orang tak dikenal merupakan hal yang wajar. Sebab, makam tersebut hanya buatan. “Tanah yang dibuat makam palsu itu milik warga, wajar kalau warga yang punya tanah marah. Tanah itu miliki bapak Sukiman yang sekarang tinggal di Kota Depok. Lain halnya dengan musala sama balong, itu masih di tanah miliki keraton,” katanya. Dia mengaku, saat ini sudah tidak lagi menjaga dan mengimami musala sekitar makam. Sebab, kondisinya sudah mulai tidak kondusif. Sebelum bulan puasa tahun 2016 ini, Darmut mulai melepas jemaah yang ada di musala. Sebab, Junaedi datang dengan menyatakan atas seizin keraton. Sehingga Junaedilah yang berhak menjadi penjaga dan imam di musala itu. “Sewaktu saya masih di situ sih tidak ada plang situs keramat. Dan bangunan makam juga itu semuanya baru, paling tiga atau empat bulanan,” katanya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: