Diusulkan Presiden, Satu Kaki BG Sudah di BIN
JAKARTA – Presiden Joko Widodo akhirnya resmi mengusulkan nama Wakapolri Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai calon kepala BIN (Badan Intelijen Negara) ke DPR. Seperti halnya saat pengajuan sebagai calon kapolri terdahulu, proses politik di parlemen nantinya diyakini juga akan berjalan tanpa hambatan berarti. Surat presiden atas pengajuan mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri menggantikan Sutiyoso itu, dikirim langsung Mensesneg Pratikno ke kompleks parlemen Jakarta, kemarin (2/9). Surat bernomor R-58/Pres/09/2016 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo menyebutkan, pergantian tersebut dilakukan untuk penyegaran dan meningkatkan kinerja BIN. Maka diusulkan nama BG untuk menggantikan Kepala BIN saat ini, Sutiyoso. Dalam surat presiden tersebut juga terlampir daftar riwayat hidup BG. Surat tersebut diterima ketua DPR Ade Komarudin didampingi Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto. “Setahu saya semua fraksi punya hubungan baik dengan Pak BG. Jadi diperkirakan oleh saya, (pengajuan) ini akan berjalan dengan baik, lancar,” tutur Ade, usai menerima Pratikno. Berdasar ketentuan yang ada, usulan calon kepala BIN harus melewati pertimbangan DPR. Pertimbangan itu disampaikan paling lambat 20 hari kerja sejak surat permohonan pertimbangan diterima DPR. Rencananya, rapat pimpinan DPR bersama pimpinan fraksi akan dilaksanakan Senin (5/9), nanti. Di forum itu akan ditentukan jadwal uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon yang dikirim. Hasilnya adalah pertimbangan dan catatan-catatan terhadap nama calon kepala BIN usulan presiden. “Nanti, sesuai bidang kita tugaskan Komisi I untuk melaksanakan uji kelayakan,” imbuh politisi Partai Golkar tersebut. Keyakinan Ade atas kemungkinan besar lancarnya proses di DPR bukan tanpa alasan. Setidaknya hingga kemarin, relatif tidak ada resistensi dari fraksi-fraksi atas pengajuan BG sebagai calon kepala BIN. Bukan hanya fraksi-fraksi dari partai anggota koalisi pemerintah, fraksi dari partai nonkoalisi juga belum ada yang menyampaikan penolakan. Termasuk, Fraksi Partai Gerindra. Meski belum menyatakan persetujuan, fraksi terbesar ketiga di DPR itu memilih bersikap untuk lebih dulu menunggu proses uji kelayakan dan kepatutan. “Kami nggak pernah jegal, kami akan lihat dulu fit and proper test-nya, baru nanti memutuskan,” ungkap Wakil Ketua Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa. Sementara itu, digesernya posisi Sutiyoso dari Kepala BIN nampaknya akan diikuti koleganya. Ekonom yang juga Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN Drajad Wibowo menyatakan diri akan mundur dari jabatannya di lembaga intelijen itu. “Insya Allah nanti setelah mas Budi dilantik sebagai KaBIN, saya langsung mengundurkan diri dari DISK BIN,” kata Drajad. Terpisah, Partai Golongan Karya juga langsung merespon keputusan Presiden Jokowi yang menunjuk Budi Gunawan sebagai calon Kepala BIN yang baru. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyatakan, sosok Budi Gunawan adalah profil yang tepat untuk memimpin lembaga intelijen Indonesia saat ini. “Budi Gunawan tercatat sebagai lulusan terbaik Akpol tahun 1993 dan selalu meraih peringatan nomor satu di setiap pendidikan Polri seperti saat sekolah PTIK, Sespim, Sespati dan Lemhanas,” kata Novanto memberi alasan. Sementara Kadivhumas Polri Irjen Boy Rafli Amar menerangkan bahwa Polri sudah mendapatkan informasi Wakapolri saat ini diajukan untuk menjadi Kepala BIN. Namun begitu, tentunya semua proses tersebut harus ditunggu. “Selesaikan dulu ya,” tuturnya. Baru kemudian Polri akan memilih siapa pengganti BG pada posisi Wakapolri. Menurutnya, nanti mekanisme internal dari Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) yang akan memilih. “Prosedurnya sudah ada,” tuturnya. (dyn/bay/idr/jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: