Duh, Jatuh Sakit Petugas Kebersihan IPDN Telantar
SUMEDANG- Malang nian nasib Ayubin alias Abing (57). Seorang karyawan harian lepas yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebersihan taman di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor ditelantarkan perusahaan yang menanungi dirinya bekerja. Informasi yang dihimpun Sumedang Ekspres (Sumeks), dirinya yang bekerja sebagai tukang kebun, jatuh sakit pada Sabtu (3/9) lalu. Kemudian, dia pingsan dan dari mulutnya mengeluarkan busa. Hingga dia harus berteduh di bawah pohon di kampus pencetak pamong praja tersebut. Namun sayang, bukannya pihak perusahaan (rekanan IPDN, red) yang membawa dia ke rumah sakit, malah rekan-rekannya sesama tukang kebun. Alhasil, Abing dibawa ke klinik IPDN untuk dilakukan pertolongan pertama. “Namun saya gak diapa-apain, karena dokternya tidak ada. Bahkan, perawat yang sudah kenal sama saya tidak ada. Jadi, karena tidak ada yang bertanggung jawab, jadi saya dipulangkan menggunakan ambulan,” kata Abing kepada Sumeks di RSUD Sumedang, Senin (6/9). Pria yang mengaku sudah bekerja di IPDN sejak tahun 1990 itu tak menyangkan pelayanan dan tanggung jawab dari CV yang memperkerjakannya akan lepas tanggung jawab. Sebab, biasanya, pihak CV atau mandor mengantarkan ke klinik atau ke RS rujukan. “Kan dulu mah sama CV Karya Insan Mandiri, tiap ada karyawan yang sakit atau butuh pertolongan selalu dilayani. Sekarang, CV nya gak tahu apa. Katanya sudah ganti (tidak lagi CV Karya Insan Mandiri),” tuturnya. Karena tidak ada tindakan di klinik IPDN, Abing pun mengaku hanya diantarkan ke rumahnya di bilangan Dusun Bendungan, RT 01 RW 02, Desa/Kecamatan Cimanggung. Sementara keluarganya mengaku kaget sekaligus sedih melihat Abing yang lemas tak berdaya. “Biasanya kalau sama CV Insan, karyawan yang sakit dirujuk ke RS AMC atau ke Al Islam Bandung. Tapi ini mah malah diantar ke rumah. Saya juga dibawa ke RSUD Sumedang oleh keluarga,” akunya. Cacih, istri korban berharap pihak IPDN atau CV yang menanungi karyawan kebersihan di IPDN bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa suaminya. Sebab, suaminya sakit masih dalam jam dan hari kerja. Jangankan membiayai pengobatan, melongok ke rumah dan RSUD pun tidak ada. “Kalau keluarga tahunya bapak bekerja di IPDN gak tau oleh CV apa. Yang jelas kami sangat mengharapkan uluran tangan dari pihak-pihak terkait yang merasa telah memakai jasa suami saya,” ucapnya. Terpisah, Kasubag Humas IPDN Ervin Fahlevi mengatakan, pihak IPDN tidak tahu menahu masalah itu. Sebab, karyawan bekerja ketika PNS dan pegawai di IPDN tengah libur. Adapun waktu itu (Sabtu, red) hanya ada petugas Pamdal dan Mandor di CV yang menjadi rekanan IPDN. “Terkait masalah itu, mungkin bosnya (pemilik CV) yang harus bertanggung jawab. Kami pun baru tahu kabar ini dari wartawan. Intinya, kami merasa prihatin atas kejadian ini. Dan kami berjanji akan melaporkan kepada Kabag Umum terkait masalah ini,” ujar Ervin. Ervin pun menegaskan akan mengecek karyawan dan CV mana yang menanungi petugas kebersihan yang sakit itu. Sebab, segala tanggung jawab karyawan kebersihan, berada di pihak ketiga atau rekanan IPDN. “Secara kemanusiaan ya harus ditolong. Jangankan orang yang bertugas membersihkan kampus IPDN, warga lain juga yang perlu dibantu kami bantu. Hanya saja, mungkin ini yang lebih berperan yakni pihak ketiga,” tandasnya. (imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: