Orkes Pria Masa Kini Asal Cirebon Tembus Festival Lagu KPK
\"Buat apa menjadi pejabat. Kalau hanya memperalat rakyat. Mari sayangi rakyat, cintai rakyat, agar selamat dunia akhirat.\" Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon BEGITU sepenggal lirik dari lagu \"Sayangi Rakyat\" yang dinyanyikan oleh Orkes Pria Masa Kini (PMK). Lirik lagu yang menggambarkan lika liku seorang pejabat rakyat. Ada sindiran, adapula ajakan. Dikemas menjadi lagu yang ringan namun punya makna yang dalam. Berkat lagu ini, Orkes PMK terpilih sebagai finalis Festival Lagu Suara Antikorupsi 2016 yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia. Grup musik yang terbentuk sejak 2005 ini beranggotakan Ghalih Pranoto (Vokal), Abim Sanugraha (Gitar), Ghilar Puja Darma (Gitar), Christian Adrianus Leander (Bass), Ade Sugiarto (Ukulele), Cahyadi Saputra (Tamborin), R Yanto Supriyanto (Gendang Tamtam). Rencananya, pada 10 September nanti, Ghalih dan kawan-kawannya akan tampil di Kantor KPK Cikapundung, Bandung, Jawa Barat. \"Sayangi Rakyat itu lirik dasarnya dari Bapak Agus Prayoga. Nah kita bikin nadanya plus ditambahin sedikit rock, blues, jazz dan pop,\" ujar Ghalih. Di Festival Lagu Suara Antikorupsi 2016, Orkes PMK akan bersaing dengan sembilan finalis lainnya di tingkat Jawa Barat. Ada tiga regional dalam festival ini, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari masing-masing regional akan terpilih tiga grup musik dan dibuatkan album kompilasi serta video klip oleh KPK. \"Minta doa restunya aja, semoga kami bisa mewakili Cirebon di ajang tersebut,\" harap Ghalih. Perlu diketahui, Orkes PMK adalah salah satu grup musik Cirebon yang aktif di berbagai acara baik dalam Cirebon maupun ke luar kota. Diantaranya ikut berpartisipasi dalam acara FODA Indonesia hingga turut hadir di Orkes Indonesia bersama Pancaran Sinar Petromak (PSP), legenda orkes tahun 80-an. Agus Prayoga selaku pencipta lagu Sayangi Rakyat mengatakan, lagu tersebut terinspirasi dari keprihatinannya terkait tindakan korupsi yang terjadi di mana-mana. Tak hanya itu, ia pun memandang gaya hidup para oknum pejabat yang sepertinya sudah tertutup mata dan hatinya karena harta. “Klimaksnya saat Kota Cirebon diberitakan sebagai kota terkorup setelah Pontianak versi TII. Ngenes banget kan,\" ungkapnya. Agus ingin lewat lagu tersebut mampu mengingatkan dan memberi pelajaran kepada masyarakat untuk tidak terhasut tindakan korupsi yang merugikan. \"Alhamdulillah lagu sederhana ini terpilih sebagai finalis lomba yang digelar KPK. Mudah-mudahan ikut mengingatkan kita semua agar tidak terhasut setan korupsi,\" harapnya. Seperti yang dilihat pada webiste http://kanal.kpk.go.id , Orkes PMK tidak sendiri, ada juga Pak JE terpilih mewakili Cirebon dengan judul lagu \"Jangan Korupsi\". (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: