Petani Ligung Takut akan Gagal Panen
LIGUNG - Anomali cuaca membuat sejumlah petani di wilayah utara Kabupaten Majalengka kebingungan menentukan pola tanam. Mereka takut mengalami kerugian lebih besar setelah hasil panen kedua Agustus lalu sebagian gagal akibat serangan hama. Salah seorang petani di Kecamatan Ligung, Darma (56) mengatakan, ada sekitar 3.000 hektare tanaman palawija diprediksi kembali gagal panen akibat intensitas hujan masih tinggi di sejumlah daerah. Ribuan petani memilih menunda musim tanam padi hingga cuaca berangsur normal. Menurutnya saat ini sejumlah petani tengah menanam semangka, kacang kedelai, jagung dan tanaman palawija lainnya. Para petani sengaja menanam palawija karena mengira mulai masuk kemarau, namun sudah tiga hari ini kembali turun hujan. “Juli lalu hasil panen padi hanya 60 persen dari perkiraan. Ratusan hektare sawah gagal panen akibat diserang hama wereng, walangsangit, dan penyakit lainnya. Banyak petani terlilit utang karena hasil panen tak menguntungkan. Sekarang petani sedang kebingungan, kalau hujan terus turun mungkin panen palawija juga anjlok,” tuturnya. Petani lainnya, Karsam mengatakan potensi kerugian yang dialami petani bisa mencapai ratusan juta jika terjadi kegagalan panen. Jika sampai terjadi, otomatis petani bakal kesulitan memiliki modal untuk menanam padi berikutnya. Terpisah, Camat Ligung Hj Roppedah SPd mengimbau seluruh masyarakat Ligung agar melakukan pola tanam sesuai biaya produksi yang dimiliki. Pihaknya tidak menginstruksikan kepada para petani menanam padi saat ini. “Memang sebagian besar ada petani menanam padi namun di wilayah yang dekat dengan saluran irigasi saja. Musim yang tidak menentu membuat petani kebingungan,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: