Saksi Ahli Sebut Mirna Tewas Bukan Akibat Sianida, Ini Alasannya
JAKARTA - Ada yang menarik saat sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, Rabu (7/9). Sidang menghadirkan saksi ahli patologi forensik dari Universitas Indonesia, Djaja Surya Atmadja. Seperti yang dilansir JawaPos.com (radarcirebon.com group), dalam persidangan itu muncul fakta baru. Djaja berkesimpulan bahwa penyebab tewasnya Wayan Mirna Salihin bukan akibat sianida. Mendengar hal itu, Otto Hasibuan selaku ketua tim penasihat hukum Jessica lantas menunjukkan hasil temuan sianida dari ahli forensik yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum sebelumnya, yakni Kombes Nur Samran Subandi. Saat itu Nur Samran mengungkapkan bahwa ada lebih dari 7.000 miligram per liter sianida terkandung di es kopi Vietnam yang sempat diminum korban Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier pada 6 Januari 2016 lalu. Otto pun mempertanyakan hal itu kepada Djaja. \"Bila tidak meninggal karena sianida, itu bagaimana dengan surat itu? Kan jelas ada tertulis, di kopi positif ion sianida 7.400 dan 7.900 miligram per liter,\" tanya Otto kepada Djaja di persidangan, Rabu (7/9). Lantas, pria yang mengaku pernah ikut dalam tim yang menangani kasus bom Bali 1 itu menjawab bahwa hal tersebut tidak masuk akal. Pasalnya, apabila kadar sianida yang ditemukan sebanyak itu, maka seharusnya orang-orang yang berada di dekat Mirna akan pingsan. Namun dalam kasus ini, kedua orang yang posisinya paling dekat dengan Mirna saat itu, yakni Jessica dan Boon Juwita alias Hani, tidak mengalami efek apa pun. \"Itu tidak mungkin. Saya sering melakukan penelitian dengan mahasiswa saya. Kalau kadar sianidanya sampai segitu, orang yang ada di ruangan saat itu pasti kolaps, minimal pada pingsan. Kecuali, orang di dekat-dekat sana pada tahan napas,\" tambahnya. Selain itu, Djaja juga menyebut bahwa dokter forensik tidak akan ambil pusing terkait temuan sianida di luar tubuh jenazah. Menurutnya, seorang dokter forensik hanya fokus untuk memeriksa racun yang ada di dalam tubuh jenazah, bukan di luar tubuh jenazah. \"Tapi, saya sebagai dokter forensik, tidak ngurusin tentang sianida di luar tubuh jenazah. Dokter hanya memedulikan dan memeriksa apa yang ada di tubuh jenazah. Itu seperti saya duduk di sini, ada baygon di meja dekat saya, tidak ada hubungannya,\" tutupnya. (elf/JPG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: