Sepasang Pelajar Tertangkap Ciuman di Hutan Kota Kuningan
KUNINGAN - Sepasang pelajar yang masih duduk di bangku SMA diamankan pengelola hutan kota Bungkirit, tadi sore (13/9). Keduanya diketahui tengah asyik berciuman. Pengelola pun melaporkan keduanya kepada pihak sekolah. Menjelang magrib, perwakilan sekolah datang dan menemui Asep Zulkarnaen, pengelola hutan kota Bungkirit. Di hadapan kedua perwakilan sekolah yang menemuinya, Asep menjelaskan kronologis kedua pelajar itu asyik ciuman lalu diamankan. Menurut Asep, kedua remaja itu masuk melalui pintu belakang, bukan dari gerbang utama. Kedua sejoli kemudian langsung menuju area yang cukup sepi. Situasi itu kemudian dimanfaatkan kedua oknum pelajar itu melakukan aksi ciuman. \"Agar saya tidak dianggap memfitnah, dan sebagai barang bukti jika diperlukan, saya merekam perbuatan kedua remaja itu (ciuman, red),” kata Asep di hadapan perwakilan sekolah. Awalnya, kata Asep, membiarkan ulah keduanya. Namun lama-kelamaan, pasangan itu sudah menjurus ke hal lain yang tak pantas dilakukan anak di bawah umur. Akhirnya Asep mendatangi dan langsung mengamankan keduanya. “Pas dilihat anak itu lagi ciuman. Kemudian tangan si remaja lelaki sudah mulai menjamah badan anak perempuan itu. Ya ketimbang terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya saya mengamankan keduanya ke kantor pengelola. Keduanya tidak bisa mengelak setelah saya tunjukkan rekaman ulah mereka,” tegas Asep. Setelah ditanya asal sekolah keduanya, Asep lantas menghubungi pihak sekolah. Dirinya mau melepaskan kedua anak itu jika pihak sekolah dan orang tua anak datang dan menandatangani surat pernyataan. \"Langkah ini saya lakukan agar hutan kota terbebas dari perbuatan mesum. Memang berat tapi saya harus menegakannya. Sudah tidak terhitung pengunjung hutan kota yang melakukan perbuatan mesum. Saya memiliki semua rekaman video mereka yang berbuat mesum di hutan kota ini,” terang dia. Pihak sekolah akhirnya menerima dengan penjelasan yang diberikan Asep. Mereka juga siap untuk menandatangani surat pernyataan. Hanya saja keluarga siswi berada di Jakarta sehingga tidak bisa datang. “Kami menerima apa yang dijelaskan Pak Asep, dan mengikuti aturan yang berlaku di sini. Setelah masalah di sini selesai, anak ini akan diberi pembinaan guru BP. Soal sanksi lainnya, belum terpikirkan. Yang penting anak berjanji tidak akan melakukan perbuatannya lagi,” ungkap perwakilan dari sekolah. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: