Berpotensi All Jabar di Final Bulutangkis

Berpotensi All Jabar di Final Bulutangkis

JAWA Barat mendominasi babak semifinal cabang bulu tangkis kategori perorangan PON XIX/2016. Itu setelah tujuh perwakilan tuan rumah menuai hasil positif di perempat final di Sport Hall Bima Kota Cirebon, kemarin (26/9). Di sektor ganda, baik putra maupun putri, berpotensi terjadi all Jabar final. Itu setelah dua pasangan andalan tuan rumah di nomor ganda putra dan ganda putri dapat memastikan tiket ke semifinal yang akan dihelat hari ini (27/9). Untuk nomor ganda putra, Jabar diwakili dua pasangan, Ricky Karanda Suwardi/Fajar Alvian serta Berry Angriawan/Hardianto. Demikian pula ganda putri, Jabar akan diwakili pasangan Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia dan Bunga Fitriani/Nisak Puji Lestari. Sedangkan di sektor tunggal, hanya tunggal putri yang memiliki potensi pertemuan sesama atlet Jabar di partai final. Itu karena terdapat dua tunggal putri Jabar di semifinal, yaitu Hanna Ramadini dan Gregoria Mariska. Sementara di sektor tunggal putra, Jabar hanya diwakili Anthony Sinisuka Ginting. Hanya di nomor ganda campuran saja tuan rumah tidak memiliki perwakilan di semifinal. Setelah pasangan Hardianto/Nisak Puji Lestari yang tersingkir di babak 16 besar. Kemarin, Ricky Karanda yang dipasangkan dengan Tiara Rosalia Nuraidah juga tumbang. Ricky Karanda/Tiara Rosalia ditaklukan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti  yang merupakan unggulan pertama. Dalam pertandingan itu, Ricky/Tiara sempat membuka asa setelah memenangi set pertama, 21-18. Namun, Jordan dan Melati mampu bangkit di set kedua. Pasangan ganda campuran asal Jawa Tengah menyudahi set kedua dengan kemenangan 21-11. Lalu, menutup game ketiga dengan kemenangan 21-17. “Sepertinya kami terlalu percaya diri setelah mampu mencuri kemenangan di set pertama. Ternyata, kami lengah. Lawan terus mengumpulkan poin karena kami terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri,” tutur Ricky Karanda usai pertandingan. Menurut Ricky, dirinya bukannya baru berpasangan dengan Tiara. Karena berasal dari klub yang sama, yaitu Mutiara Cardinal Bandung. Keduanya kerap berlatih bersama. Pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bulu Tangkis tahun 2014 yang juga digelar di Sport Hall Bima, Ricky sudah berpasangan dengan Tiara. “Sayang sekali, seharusnya kami bisa bermain lebih baik,” imbuh Tiara. Sementara itu, meski mengaku tidak mendapat kesulitan berarti, namun Jordan merasa selalu terjadi sesuatu di luar hal-hal teknis yang kerap membuatnya kehilangan angka saat menghadapi atlet tuan rumah. “Tadi ada beberapa pukulan lawan yang keluar tapi dinyatakan masuk. Serve kami juga sering dinyatakan fouls, tapi lawan tidak meski melakukan kesalahan pada saat serve,” ungkapnya kesal. Pelatih Jawa Barat, Enroe Suryanto memaklumi kekalahan anak asuhnya. Menurut dia, di nomor ganda campuran Jabar memang tidak memiliki target. Di samping itu, menurut Enroe, Jordan/Melati memiliki kemampuan lebih matang di sektor ganda campuran ketimbang Ricky/Tiara. Di Pelatnas, Jordan dan Melati memang spesialis ganda campuran. Praveen Jordan adalah juara All England tahun ini saat berpasangan dengan Debby Susanto. Sementara Melati baru saja meraih gelar Indonesian Master 2016 ketika berpasangan dengan Ronald Alexander. “Di pelatnas, saya juga menangani atlet ganda campuran. Jadi saya tahu kemampuan masing-masing atlet,” kata Enroe. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: