Dinkop Jabar Ingin Rangkul Petani Tembakau Masuk Koperasi

Dinkop Jabar Ingin Rangkul Petani Tembakau Masuk Koperasi

BANDUNG–Lemahnya posisi tawar petani tembakau salah satunya karena mereka bekerja sendiri-sendiri dan tidak terorganisir. Untuk itu, dalam memperkuat posisi tawar petani tembakau, pemerintah provinsi Jawa Barat melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berupaya agar para petani tersebut bergabung dalam wadah koperasi. Melalui wadah koperasi ini, diharapkan para petani mampu meningkatkan pendapatannya. ”Kami lakukan pengembangan dan peningkatkan kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM tembakau di Jawa Barat serta kemitraannya. Lewat kegiatan ini, kakmi berupaya agar koperasi-koperasi tembakau yang baru dibentuk maupun yang telah ada ini bisa mandiri. Harapan selanjutnya produk yang mereka hasilkan bisa dilirik dan diminati pasar regional maupun luar negeri,” tutur Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat Dudi Sudradjat Abdurachim di Bandung. Menurutnya, pengembangan industri hasil tembakau pada wadah koperasi akan membantu pasokan tembakau sesuai dengan kebutuhan industri rokok dan kebutuhan ekspor tembakau dapat terjamin. Selain itu, melalui kegiatan tersebut akan meningkatkan kemitraan antara produsen rokok dengan petani tembakau serta koperasi tembakau yang saling menguntungkan. Pembinaan dan pengembangan koperasi dan UMKM tembakau dilakukan melalui bimbingan teknis, pendampingan, LFA, magang, workshop dan pengembangan jaringan usaha ke luar provinsi. Semua kegiatan tersebut dilakukan agar petani dan koperasi tembakau mampu meningkatkan kinerja dan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi tembakau di Jawa Barat. Selain itu, meningkatkan pengembangan jaringan kelembagaan dan usaha koperasi tembakau Jawa Barat. Selain bimbingan teknis mengenai penguatan kelembagaan usaha koperasi, Dudi mengatakan, mereka diberikan bimbingan teknis mengenai pengembangan usaha waserba/saprodi koperasi tembakau. ”Kita tahu, tembakau itu tanaman musiman. Jadi ada masanya dimana para petani tidak mendapatkan pendapatan. Harapan kita dengan bimtek waserba/saprodi ini operasi dan petani tembakau dapat melakukan usaha lain selain menanam tembakau,” katanya. Saat ini, tercatat ada 15 koperasi tembakau di Jawa Barat  dan satu pusat koperasi yang dibina oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat tersebar di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Majalengka. Dalam meningkatkan kemitraan dengan koperasi tembakau di provinsi lainnya, digelar pula kegiatan Pengembangan jaringan usaha koperasi tembakau ke luar provinsi Jawa Barat. Untuk tahun 2016 kegiatan pengembangan jaringan usaha dilakukan ke Provinsi Sumatera Barat, Bali dan Sulawesi Selatan. Harapannya dengan kegiatan pengembangan Jaringan usaha ini akan tumbuh kemitraan usaha diantara koperasi tembakau Jawa Barat dengan koperasi tembakau dari provinsi lainnya. Selain itu, kegiatan ini sebagai wahana untuk saling menukar pengalaman diantara koperasi tembakau. Outcome yang diharapkan dari kegiatan pengembangan usaha koperasi tembakau ini diantaranya meningkatkan motivasi dan peran serta kelembagaan usaha koperasi dan warga masyarakat dalam pembinaan dan pengembangan usaha tembakau di Jawa Barat. Kedua, meningkatkan kinerja koperasi kepada gerakan koperasi agar dapat berfungsi dengan baik sebagai lembaga ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat Jawa Barat. (rls/fik)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: