Tradisi Beras Perelek Bantu Kas RW di Jatiwangi

JATIWANGI – Kekompakan dan kesadaran warga RW 06 kompleks Paseureuhan Desa Sutawangi Kecamatan Jatiwangi, patut diacungi jempol. Kebiasaan warga yang mengumpulkan beras per rumah dua sendok yang disebut beas perelek masih dilakukan secara rutin setiap hari. Ketua RW 06 Edi Herdina menyebutkan, setiap warga mengumpulkan dua sendok beras yang disimpan di suatu tempat di depan rumah. Kemudian oleh petugas ronda beras tersebut dikumpulkan dan dijual kepada warga yang membutuhkan dengan harga per kilogram Rp7 ribu. Tokoh masyarakat setempat, Masduki Muhsin menyebutkan pendapatan dari beras perelek per bulan  bisa mencapai Rp750 ribu. Selain dari beras perelek, dana lingkungan RW juga berasal dari kas siskamling yang per bulan mencapai Rp420 ribu. “Warga yang tidak bisa ikut ronda atau siskamling harus membayar sejumlah uang dan per bulannya mencapai Rp420 ribu, sehingga kas RW per bulan mencapai Rp1.170.000,” bebernya. Selama ini kinerja ketua RW 06 sangat baik, sehingga berdampak positif terhadap kekompakan dan gotong royong warga Paseureuhan. Bahkan berkat kepemimpinan Edi, kegiatan Siskamling di Paseureuhan meraih juara pertama tingkat Kabupaten Majalengka. Menurut Edi, kegiatan ronda atau siskamling di wilayah RW 06 rutin dilaksanakan setiap malam. “Setiap malam ada 7 sampai 8 orang bergiliran melaksanakan ronda untuk menjaga keamanan lingkungan,” tutur Edi. Saat ini pihaknya akan membangun  gardu  pembakaran sampah untuk mengatasi menumpuknya sampah, jauh dari pemukiman warga sehingga tidak menganggu kenyamanan warga. Selama kepemimpinannya, sudah ada 7 rutilahu yang dibenahi di RW 06 dengan bantuan dari pemerintah hanya sebesar Rp10 juta. “Kalau di lingkungan lain banyak yang menolak program pembangunan rutilahu, tapi di RW 06 sudah ada 7 rutilahu yang direnovasi berkat kemampuan ketua RW yang mampu menggerakkan swadaya dan gotong royong masyarakat Pasereuhan,” tutur anggota BPD Desa Sutawangi, Dede Indra Hidayat. (ara)    

Sumber: