Sudah Bertahun-tahun, Jalan Dawuan Jatitujuh Seperti Ini

Sudah Bertahun-tahun, Jalan Dawuan Jatitujuh Seperti Ini

MAJALENGKA – Akses jalan penghubung Dawuan-Jatitujuh sebagian besar mengalami kerusakan cukup parah, sejak beberapa tahun lalu dan belum tersentuh perbaikan. Parahnya, jalur tersebut kini dikenal dengan kawasan rawan kejahatan ketika dilewati di malam hari karena ditambah minim penerangan. Seperti terpantau, Sabtu (15/10) kerusakan jalan bermula dari titik perbatasan antara Desa Gandu dengan Desa Balida Kecamatan Dawuan. Memasuki area pesawahan, kondisi jalan sudah tidak keruan. Lubang berdiameter 30 sentimeter hingga 1 meter berada hamper di kanan kiri jalan. Kondisi ini membuat pengendara yang melintas harus melajukan kendaraanya dengan sangat pelan jika tidak ingin kendaraan mereka rusak, baik siang hari apalagi malam hari. Pelannya laju kendaraan kerap dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk mengincar korbanya. Nanan, warga Jatitujuh nyaris menjadi korban aksi kejahatan di jalur tersebut ketika melintas selepas maghrib. Dia baru menyelesaikan pekerjaanya di kawasan Balida, kemudian pulang mengambil jalur ke arah Panongan Jatitujuh via bendungan Rentang karena pertimbangan jarak lebih dekat daripada memutar ke Kadipaten. Memasuki perbatasan Desa Balida dengan Desa Pasirmalati, dia melihat sepeda motor menyalipnya kemudian sekitar seratus meter berikutnya sepeda motor tersebut berhenti dan pura-pura mogok. Mendapati firasat ini, Nanan langsung berinisiatif menegur lebih dulu pemuda-pemuda tanggung yang mengendarai sepeda motor tersebut. “Firasat saya mereka punya niat jahat, masa berhenti mendadak pura-pura mogok. Padahal itu yang dipakai mereka motor Satria FU masih baru lagi, kan keciri sekali modusnya. Langsung saja saya bentak dengan nada yang lebih tinggi sambil teriak biar warga terdekat mendengar teriakan saya. Terus mereka langsung kabur,” ujar dia. Menurutnya, faktor jalan rusak ditambah penerangan jalan yang minim pada akses jalan tersebut sangat riskan untuk menimbulkan aksi kejahatan. Hal itu juga sangat mencancam keselamatan warga yang nekat melintas pada malam hari. Warga lainnya Rohman berharap agar di jalur tersebut lebih diintensifkan lagi patroli keamanan. Baik yang dari kawasan Dawuan maupun dari kawasan Jatitujuh. Setelah magrib yang merupakan jam-jam ramai saja sudah ada yang berani berniat jahat, apalagi di tengah malam atau dini hari Dia menyebutkan jika jalan tersebut sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki, dan warga sudah menyerah untuk memperjuangkan perbaikan jalan. Karena selama ini kabar yang beredar bahwa jalan tersebut sulit untuk diperbaiki karena faktor politis sehingga mengorbankan kepentingan warga banyak. “Kalau melihat faktor politis sampai kapanpun tidak ada ujungnya. Sekarang yang harus dipertimbangkan adalah kepentingan dan keselamatan masyarakat banyak. Jangan sampai jatuh korban dulu baru jalan itu diperbaiki. Sekarang lebih diintensifkan saja pattroli dan kewaspadaan, jika hendak melintas upayakan jangan sendirian,” sebutnya. (azs)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: