FKUB akan Bahas Radikalisme Agama di Rumah Dinas Bupati 

FKUB akan Bahas Radikalisme Agama di Rumah Dinas Bupati 

CIREBON - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cirebon akan menggelar dialog dan talk show lintas agama. Dialog ini akan membahas antisipasi radikalisme dalam beragama dan rencananya akan dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Cirebon, Sabtu (22/19). Ketua FKUB Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani MA mengatakan, kegiatan tersebut akan menggandeng Badan Kerjasama Gereja Kabupaten Cirebon, tokoh agama, Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, intelektual Islam dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). \"Kegiatan ini juga didukung Pak Bupati Sunjaya. Pak Bupati nanti jadi keynote speaker,\" kata Wawan, kepada Radar, Jumat (21/10). Disampaikannya, semua agama mengajarkan kasih sayang dan kedamaian. Pencegahan dan antisipasi masuknya paham radikalisme dan jaringan terorisme menjadi tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, pemerintah, maupun TNI/Polri. Menurutnya, beberapa dekade belakangan ini, anak-anak muda cenderung familiar dengan istilah-istilah jihad, takfir dan istilah-istilah lainnya yang berkonotasi pada gerakan radikalisme. Sebagai contoh, istilah jihad paling banyak disalahpahami akibat dangkalnya pemahaman dan wawasan. Kondisi ini membuat makna jihad sangat sempit dan bahkan menimbulkan kekacauan. Inilah salah satu faktor yang mendorong lahirnya radikalisme agama, yaitu adanya pendangkalan pemahaman keagamaan. Wawan menegaskan, kesalahan pemahaman atas doktrin agama akan sangat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Bila pemahaman yang salah tentang jihad terus berkembang misalnya, maka ini akan merongrong persatuan dan kesatuan bangsa. “Pemahaman yang salah terhadap agama juga sama bahayanya dengan narkotika. Harus kita luruskan, kita bina, kita cegah lebih dini,\" tuturnya. Bendahara FKUB Kabupaten Cirebon, KH Ja\'far Musaddad MPdI menambahkan, FKUB membangun mental dan moral umat agar mampu menangkal radikalisme dan komunisme serta mewaspadai keberadaan orang-orang yang tidak jelas di seputar tempat tinggal masing-masing. \"Ini penting, karena saat ini di Jawa Barat dan khusunya di Cirebon angka intolerannya paling tinggi,\" kata Ja\'far. Sementara itu, Ketua IPPNU Kabupaten Cirebon, Nur Aida Fajriyanti mendukung dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Dengan begitu para tokoh agama dan lintas agama secara bersama saling meluruskan pemahaman yang salah dan sempit terhadap paham radikalisme. \"Pembangunan kerukunan umat melalui konsep toleransi, konsep kerukunan yakni meliputi intern umat beragama sangatlah mendasar dan penting dilakukan,\" imbuhnya. (via)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: