Hujan Terus, Petani Tomat Bantarujeg Terancam Gagal Panen
BANTARUJEG – Diguyur hujan terus menerus membuat kualitas tanaman tomat menurun. Kondisi tersebut berimbas pada harga jual tomat yang sangat rendah. Suparjo, petani asal Desa Cinambo Kecamatan Bantarujeg mengatakan curah hujan yang tinggi membuat kualitas tomat menurun. “Kadar air pada tomat cukup banyak sehingga cepat membusuk, bahkan tomat yang berwarna kuning busuk tidak sampai matang berwarna merah. Kalaupun dijual ke pasar harganya sangat murah,” jelas Suparjo. Petani kebingungan menghadapi situasi tersebut, karena kualitas tomat menurun dan tidak bisa diharapkan dijual secara maksimal. Untuk menyiasati kondisi tersebut, tomat yang masih belum waktunya dipanen terpaksa dijual dan selebihnya membusuk. Sehingga petani mengalami kerugian yang lumayan. Selain tomat, cabai rawit juga mengalami nasib yang sama. Tomat dan cabai rawit memang tidak boleh terlalu banyak air dan tidak boleh kekurangan air. Kalau terus-terusan diguyur hujan buah tomat cepat membusuk sebelum matang, sementara jika kekurangan air kualitas tomat akan menurun bahkan terancam cepat mati. “Jadi untuk tanaman tomat bagusnya tidak boleh banyak hujan dan tidak boleh mengalami kekeringan,” pungkasnya. (har)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: