Riwayat Teh Poci; Dulu Langganan Dewi Yull, Kini Ada yang Mampir Sudah Syukur

Riwayat Teh Poci; Dulu Langganan Dewi Yull, Kini Ada yang Mampir Sudah Syukur

Sentra kuliner Teh Poci, pernah menikmati masa jayanya sekitar 25 tahun silam. Sajian teh khas Cirebon dengan gerabah tanah liat dibarengi kudapan tradisional, jadi andalan ketika itu. Kini, sentra kuliner itu terlampau sepi. Ada yang beli saja, pedagang sangat bersyukur. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Lemahwungkuk WARUNG teh poci terlihat sepi. Hanya ada beberapa orang dan pedagang yang duduk menunggu pembeli. Padahal, warung yang terletak di Jl Kasepuhan itu pernah menjadi salah satu tempat para wisatawan menikmati teh poci dan kuliner khas Cirebon. \"Dulu malah sering dipake tempat syuting , Dewi Yull aja sering kesini minum teh poci. Tapi sekarang sih sepi, udah ada pembeli aja udah bersyukur,\" ujar Ipah Masripah (45), salah satu pedagang di warung Teh Poci, kepada Radar, Selasa (25/10). Ipah yang sudah 25 tahun berjualan mengakui bahwa saat ini tidak banyak yang datang ke warung teh poci. Berbeda dengan 15 tahun yang lalu, kondisi warung yang masih terawat dan banyak wisatawan yang berkunjung. \"Untuk uang kebersihan aja sekarang sih cuma bayar tiga ribu, karena nggak terlalu rame, penghasilan juga menurun. Sebelumnya sih kita bayar lima ribu tiap hari,\" tuturnya. Terkait wacana revitalisasi warung Teh Poci, Ipah tidak keberatan. Pasalnya, Ipah sudah mendengar rencana revitalisasi itu sejak lima tahun terakhir. \"Sering denger katanya mau direvitalisasi, tapi sampe sekarang kok begini-begini aja. Ya sebagai pedagang sih mau-mau aja kalau direvitalisasi, tapi nanti kita bayar lagi atau gimana?\" ucapnya. Pedagang lainnya, Raminah (40) pun sama. Ia sudah mendengar rencana revitalisasi sejak lama. Ia memandang, kawasan Warung Teh Poci Kasepuhan yang telah lama berdiri layak direvitalisasi. \"Ini kan tanahnya masih punya keraton, tapi dikelola pemda. Kalau beneran mau direvitalisasi ya mangga, tapi kami pedagang diperhatikan karena ini warung sudah turun-temurun,\" ujarnya. Raminah merupakan generasi ketiga yang berjualan Teh Poci di warung tersebut. Menurutnya, Teh Poci adalah salah satu sajian minuman khas yang lama hidup dalam budaya Cirebon. Minuman ini, biasa disajikan dalam teko dan cangkir kecil yang terbuat tanah liat (gerabah). Rasanya yang khas, banyak mengundang wisatawan penikmat kuliner datang ke pesisir utara Laut Jawa. Dikatakannya, saat ini tak sedikit generasi muda yang lebih memilih mengonsumsi teh instan dalam kemasan, baik botol maupun kotak. Apalagi, teh instan semacam itu biasanya disajikan dalam keadaan dingin. \"Generasi muda sekarang kurang mengenal tradisi minum teh panas yang diseduh kayak teh poci ini. Ditambah dengan banyaknya warung-warung lesehan atau restoran dengan konsep kekinian,\" katanya. (*)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: