Jika Hari Ini Pilkada Kuningan, Acep Belum Punya Lawan Sepadan
KUNINGAN - Pemilihan kepala daerah (pilkada) tinggal satu tahun setengah lagi. Namun, sampai sekarang belum muncul tanda-tanda siapa saja tokoh masyarakat Kuningan yang berniat untuk bersaing dengan Bupati, Acep Purnama. Sejumlah nama sempat dikabarkan bakal maju di pilkada mendatang. Termasuk di dalamnya nama anggota DPR RI, Amin Santono. Hanya saja melihat intensitas kemunculan di publik dan berbagai kegiatan akhir-akhir ini, nama Amin cukup bisa diandalkan untuk “adu balap” dengan Acep. Rajinnya Amin turun ke lapangan membuat namanya disebut-sebut sebagai bakal calon bupati di Pilkada 2018. Amin sendiri bukan nama asing, lantaran mantan calon bupati di tahun 2003 saat pemilihannya masih dilakukan anggota dewan. Selepas gagal di Pemilihan Bupati 2003, Amin lalu mencalonkan diri di Pileg 2009 melalui Partai Demokrat. Dia berhasil masuk Senayan serta kembali menjadi anggota DPR RI di Pileg 2014. Melihat seringnya Amin bertemu dengan masyarakat Kuningan, tak menutup kemungkinan dia kembali akan maju di pilkada mendatang. Pemerhati politik Muhammad Zaenal menilai, Pilkada 2018 tensinya agak sedikit berbeda dengan pilkada sebelumnya. Sebab, jika di Pilkada 2013, nama-nama tokoh masyarakat yang ingin maju sudah muncul sejak dua tahun sebelum pelaksanaan, kali ini relatif adem ayem. Belum ada satu nama pun yang menampakkan keberanian untuk maju. “Tensinya sekarang jauh lebih rendah dibanding sebelum tahun 2013. Kalau di Pilkada 2013, jauh-jauh hari sudah banyak tokoh yang mengenalkan diri ke publik, beda dengan sekarang. Sepertinya mereka masih saling intip kekuatan,” duga Zaenal. Dia mencontohkan, bagaimana Mamat Robby Suganda dan Kamdan kala itu sudah berani langsung adu pacu kendati pemilihan masih jauh. Sehingga perolehan suara pasangan Robby-Momon jauh lebih bagus, dan terpaut tidak jauh dengan sang pemenang Pilkada 2013, pasangan almarhumah Utje Ch Suganda-Acep Purnama. “Ada perbedaan mencolok dengan Pilkada 2018. Di mana sampai saat ini belum ada tokoh masyarakat Kuningan yang terang-terangan akan maju sebagai calon bupati. Padahal waktu pemilihan hanya tinggal tersisa 1,6 tahun,” terang dia. Mepetnya waktu sosialisasi dan pengenalan ke publik yang dimiliki tokoh masyarakat yang ingin mencalonkan diri, papar Zaenal, tentu akan berimbas terhadap rating calon itu sendiri. Seharusnya, siapa saja yang berniat untuk maju, sudah mulai gerilya sejak dua tahun sebelumnya. “Situasi ini menguntungkan incumbent atau petahana bupati kalau ingin maju lagi. Nah, kalau Pak Acep berniat maju lagi, peluangnya cukup terbuka. Sebab, dia mempunyai kesempatan untuk bertemu masyarakatnya kapan saja yang diinginkannya. Ini yang tidak dimiliki calon lainnya,” jelasnya. Karena itu, Zaenal berani memastikan, jika sampai saat ini, belum ada lawan sepadan bagi Acep di Pilkada nanti. Sehingga Acep sedikit diuntungkan dengan kondisi yang terjadi sekarang ini. “Sebenarnya ada nama yang cukup populer dan diperkirakan bakal menjadi lawan sepadan Acep yakni Rana Suparman yang menjabat ketua dewan. Cuma saja, apakah Rana memang punya niat untuk maju atau tidak. Rana juga dikenal piawai blusukan dan sering menyambangi masyarakat hanya sekadar untuk silaturahmi,” ungkap dia. Sementara dalam berbagai kesempatan, ketika ditanya Radar, Bupati Acep tetap menolak berkomentar soal 2018. Saat ini, Bupati Acep mengaku hanya berniat untuk menuntaskan pekerjaannya sebagai bupati sampai selesai. “Wah saya enggak kepikiran ke sana (pencalonan bupati, red). Sekarang ini fokus menyelesaikan pekerjaan saja. Engga mikir yang lain-lain. Banyak pekerjaan yang harus dituntaskan. Yang jelas, visi Kuningan Mas harus terwujud, dan dirasakan langsung masyarakat. soal yang lain-lain di luar pekerjaan, enggak saya pikirkan,” jawab Acep dalam berbagai kesempatan. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: