Ini Kronologis Saling Serang Jakmania vs Warga di Palimanan

Ini Kronologis Saling Serang Jakmania vs Warga di Palimanan

CIREBON- Tol Cipali berubah menjadi medan perang, kemarin (6/11). Suporter Persija The Jakmania dan warga saling serang di ruas tol Cipali di Desa Lungbenda, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. Satu orang Jakmania tewas, sementara belasan orang mengalami luka-luka. Korban luka berasal dari Jakmania maupun warga. Bahkan ada 4 warga Lungbenda dan Tegalkarang mengalami luka serius. Berdasarkan data yang dihimpun Radar, insiden bermula saat tiga bus yang mengangkut Jakmania melintas di Tol Cipali sekitar pukul 13.00. Mereka hendak kembali ke Jakarta usai melihat pertandingan Persija versus Persib di Stadion Manahan Solo. Nah, saat antre di pintu tol gate Palimanan, para Jakmania melihat segerombolan warga sedang duduk di pinggir jalan tol menggunakan kaus dan topi biru. Kuat dugaan, para Jakmania mengira warga adalah suporter Persib Bandung. Jakmania pun melempari warga dengan batu. Merasa tidak terima, warga pun akhirnya membalas serangan Jakmania.  Karena kalah jumlah, Jakmania akhirnya mundur dan melanjutkan perjalanan. Namun situasi Tol Cipali kembali memanas saat rombongan Jakmania lainnya melintas sekitar pukul 17.00. Mengetahui sempat terlibat aksi saling lempar dengan warga pada pukul 14.00 WIB, Jakmania pun akhirnya melakukan serangan susulan. Serangan kedua inilah membuat warga Desa Lungbenda dan Desa Tegalkarang marah. Bentrokan pun tak terhindarkan. Warga dan suporter saling serang. “Ini dua kali penyerangan, tentu saja warga marah. Warga Lungbenda dan Tegalkarang bergabung akhirnya bentrok pun cukup menegangkan,” ujar Kuwu Lungbenda, Sukarso. Pada bentrokan kedua inilah, salah seorang Jakmania, Harun Alrasyid Lestaluhu (30), meregang nyawa dengan luka yang cukup parah di bagian kepala. Aparat kepolisian dan TNI pun langsung datang ke lokasi untuk menghentikan bentrokan. Mereka juga melakukan pengaturan arus lalu lintas karena bentrokan menyebabkan kemacetan panjang. “Korban meninggal dari The Jakmania, tapi warga kami lumayan banyak yang luka. Yang dibawa ke RS Arjawinangun 4 orang,” tandas Sukarso. Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Sugeng Hariyanto melalui Kapolsek Gempol Yana Mulyana mengatakan bentrokan terjadi karena salah paham. “Kejadian ini hanya salah paham. Saat melintas di Desa Lungbenda, Jakmania mengira mereka dihadang oleh rombongan Persib. Padahal, yang ada di pinggir tol adalah anak-anak punk yang menggunakan kaus dan topi biru,” ujar Yana Mulyana. Yana mengakui massa terlalu banyak sehingga pihaknya tak bisa mengendalikan situasi saat itu. Apalagi ketika itu 13 bus masuk secara bersamaan di tol. Karena terjadi antrean panjang, perang pun pecah. “Tembakan ke udara agar menghalau massa pun gak mempan. Tapi syukur, situasi akhirnya bisa kami kendalikan lagi dengan baik,” terang Yana. Hingga tadi malam, Yana mengakui belum memeriksa siapa pun terkait insiden tersebut. Pihaknya hanya memeriksa perwakilan keluarga korban Harun Alrasyid Lestaluhu. Itu pun untuk mengurus surat-surat terkait pemulangan jenazah ke Jakarta. “Korban ini adalah korlap. Sudah ada keluarganya yang mengurus jenazah untuk dibawa ke Jakarta. Untuk sementara belum ada yang kami periksa. Yang penting situasi kondusif dulu,” terang Yana. (arn/dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: