Panlih Bantah Pilwabup Kuningan Cuma Dagelan

Panlih Bantah Pilwabup Kuningan Cuma Dagelan

KUNINGAN–Memasuki tahapan awal proses pemilihan wakil bupati, tiga parpol pengusung Utama mendaftarkan dua bakal calon wabupnya, kemarin (7/11). Ketiga parpol tersebut menyodorkan berkas dua nama balon yakni Dede Sembada (Desem) dan Iwan Herlambang ke panitia pemilihan (panlih) bentukan DPRD. Dua balonnya pun turut serta. Mereka mengenakan kemeja berwarna putih. Khusus Desem didampingi istrinya dalam mengikuti proses tersebut. Di ruang banggar DPRD, kehadiran pentolan tiga parpol beserta balon diterima Wakil Ketua Panlih Drs Toto Suharto SFarm Apt. Kendati pada pemilihan 14 November nanti sudah bisa diterka siapa yang bakal menang, panlih maupun partai pengusung mengelak jika pilwabup nanti hanya dagelan politik. “Bukan dagelan. Ini melalui mekanisme keputusan partai masing-masing. Masa dagelan,” jawab Toto Suharto saat  dikonfirmasi Radar Kuningan. Mantan ketua DPD PAN Kuningan ini melanjutkan, pasca pendaftaran akan dilanjutkan dengan verifikasi berkas. Pada 10 November nanti masuk pada agenda pengundian nomor untuk masing-masing balon. Berikutnya pada 14 November dilaksanakan pemilihan oleh puluhan anggota dewan, one man one vote. Plh Panlih Nuzul Rachdy SE pun membantah jika pilwabup nanti hanya dagelan. Siapapun, sambung Zul, boleh menerka siapa yang bakal terpilih. Yang penting proses dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan. “Mau dagelan gimana. Kita menggunakan sistim pemilihan langsung umum bebas rahasia. Bahkan setelah ditetapkan calon akan dilakukan pengundian nomor urut,” jelasnya. Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kuningan Rana Suparman SSos menegaskan, dalam proses pengisian wabup secara normatif harus mendorong dua nama bakal cawabup. Bagi PDIP terdapat etika politik yaitu rekomendasi partai. “Ya kita harus berfatsoen pada rekomendasi partai. Syarat normatifnya kan dua orang. Kita hormati, itu kewajiban untuk taat pada aturan,” terang dia. Secara kelembagaan, tambah Rana, pihaknya mesti berfatsoen pada keputusan organisasi. Ketika ingin menyelamatkan organisasi, pihaknya pun jangan sampai terjebak seperti sebuah cerita monyet dan ikan. “Cerita atau dongengnya begini, ada persahabatan antara monyet dan ikan. Tiap pagi monyet membawakan ulet untuk dimakan ikan. Suatu hari terjadi banjir. Karena monyet merasa sahabat ikan, dibawalah ikan tersebut dari air biar selamat dari banjir. Ya ikannya malah mati karena darat bukan habitatnya,” cerita Rana. Pada saat ingin menyelamatkan rekomendasi, kata dia, mesti disesuaikan dan diadaptasikan dengan situasi politik. Komunikasi dengan seluruh elemen politik yang terlibat dalam pengisian wabup harus dilakukan. Pihaknya tidak bisa membawa arah pemikiran sendiri. “Insya Allah kami bukan bermaksud dagelan. Tapi hanya mengadaptasikan dengan suasana yang ada. Dan adaptasi itu merupakan upaya kami untuk berfatsoen pada keputusan partai dan keputusan negara,” tandasnya. Ketua DPD PAN Kuningan H Udin Kusnaedi SE hanya menegaskan, DPW telah mengintruksikan agar seluruh anggota fraksi PAN mengamankan rekomendasi partai. Isi rekomendasinya, tahapan pemilihan wabup diminta agar berjalan sesuai agenda. Dalam pemilihan nanti pun, rekomendasi PAN yang jatuh pada Dede Sembada harus diamankan. (ded)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: