DAK Kota Cirebon Rp160 M, Baru Terserap Rp50 M
KESAMBI – Pemerintah pusat menggelontorkan lebih dari Rp160 miliar untuk proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2016. Dari jumlah tersebut, tersebar di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Secara keseluruhan, penyerapan anggaran DAK masih sekitar 30 persen. Angka yang mengkhawatirkan menjelang satu bulan sebelum tutup tahun. Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi mengatakan, penyerapan DAK tahun anggaran 2016 ini belum dapat dikatakan optimal. Berbagai kendala disampaikan dalam rapat internal yang dipimpin Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH. Jumlah DAK lebih dari Rp160 miliar itu belum menghitung DAK Rp96 miliar yang anggarannya sudah masuk rekening kas daerah seluruhnya. “DAK Rp160 miliar itu harus diserap dari pusat. Uangnya belum masuk sepenuhnya ke rekening kas daerah. Karena pembayaran berdasarkan progress pekerjaan,” terang Asep, kepada Radar, Rabu (23/11). Karena itu, lanjut Asep, seluruh SKPD yang mendapatkan DAK tersebut harus melakukan percepatan pekerjaan lapangan. Termasuk pula penyerapan anggaran dari pemerintah pusat. Kekhawatiran tidak terserap secara optimal menimbulkan efek lain bagi keuangan Pemerintah Kota Cirebon. Pria yang pernah menjabat kepala DPPKAD Kota Cirebon itu berharap dengan rapat rutin khusus tentang DAK, dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pekerjaan lapangan. Meskipun ada ancaman pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) atas kekurangan penyerapan DAK, Asep yakin pemerintah pusat tidak langsung menerapkan kebijakan tersebut. Sampai 21 November 2016, kata Asep Dedi, realisasi DAK masih belum menggembirakan. Bahkan, DAK sub bidang kefarmasian baru melakukan realisasi 13,95 persen. Dengan kondisi ini, Asep meminta SKPD penerima DAK untuk mencari solusi bersama bila ada kendala lapangan maupun teknis. Untuk DAK yang gagal lelang seperti tiga puskesmas, hal itu dipastikan mengurangi penyerapan anggaran. Sebelumnya, Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH mengatakan, setiap informasi dari masyarakat tentang perkembangan DAK, selalu ditindaklanjuti. Karena itu, sebagai kepala daerah yang bertanggungjawab terhadap seluruh pekerjaan infrastruktur di Kota Cirebon, Azis meminta semua pihak optimis dan tidak menghakimi sebelum waktu pekerjaan habis. “Jangan sampai, ada asumsi pekerjaan tidak benar dan sulit selesai. Karena itu, penting memiliki jiwa optimis,” tegasnya. Pria yang pernah menjabat ketua DPRD Kota Cirebon itu mengajak semua pihak lebih bersemangat agar ada dorongan mempercepat pembangunan. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: