Sekdes Pakapasan Hilir Bersimbah Darah
Jadi Korban Tawuran Warga Dua Desa HANTARA- Aparat dibuat repot, menyusul kembali terjadinya bentrok warga Desa Pakapasan Hilir dengan Desa Hantara, Minggu (26/8). Seorang Sekretaris Desa (Sekdes) Pakapasan Hilir, Sudiman (55) menjadi korban. Ayah beranak tiga tersebut, mengalami luka robek di bagian pelipis mata akibat terkena lemparan batu. Pakaian korban bersimbah darah, hingga Ia terkapar pingsan. Selain sekdes, anaknya Yayan (27), serta empat temannya, Yoyo Taryono (27), Suhayan (24), Andri (23) dan Wawan (32) juga mengalami luka memar akibat dikeroyok. Sedangkan warga terluka lain belum teridentifikasi. Keterangan di lokasi menyebutkan, tawuran terjadi pukul 14.00 WIB. Saat itu, Desa Pakapasan Hilir tengah menggelar turnamen bola voli antarkampung. Ketika persiapan pertandingan putri, tiba-tiba berdatangan gerombolan pemuda Desa Hantara menggunakan kurang lebih 40 motor. Mereka mulai membuat gaduh dengan menerobos kerumunan penonton sambil mencari warga Desa Pakapasan Hilir yang mengeluarkan umpatan di turnamen voli antar Desa se-Kecamatan Hantara yang dilaksanakan Partai Hanura, di Desa Pasir Agung. Kecewa tidak menemukan warga Pakapasan Hilir yang dimaksud, mereka melampiaskan emosinya secara membabi buta dengan mengeroyok beberapa pemuda Desa Pakapasan Hilir. Seluruh fasilitas turnamen bola voli diobrak-abrik. Keributan hebat pun terjadi, disusul aksi lempar batu. Suasana semakin memanas ketika warga Desa Pakapasan Hilir melihat Sekdesnya, Sudiman terkapar dengan baju bersimbah darah. Beruntung, aparat kepolisian dan TNI segera tiba di lokasi. Beberapa tokoh berpengaruh Desa Pakapasan Hilir juga mampu meredam emosi warganya yang tersulut. Para pelaku penyerangan asal Desa Hantara, bahkan disuruh segera pulang. Tapi disela perjalanan pulang, beberapa di antaranya berani kembali meluncur ke lokasi, seraya mengeluarkan ancaman untuk kembali menyerang. Warga Pakapasan Hilir tidak terpancing. Mereka tetap mengikuti arahan dari para tokohnya. Sekdes yang bersimbah darah segera dilarikan ke Puskesmas Ciniru, dan kemudian dirujuk ke RSU El Syifa Kuningan. Diduga, penyerangan pemuda Desa Hantara dipicu dari kekalahan timnya saat bertanding dengan tim Desa Pakapasan Hilir dalam Turnamen Bola Voli Partai Hanura, di Desa Pasir Agung. Tidak berapa lama, Kepala Polisi Resor Kuningan AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono SIK MH, Komandan Komando Distrik Militer 0615 Letkol Kav Sugeung Waskito Aji SIP MM beserta sejumlah perwira polisi tiba untuk memediasi kedua belah pihak dan dihasilkan kesepakatan bersama. “Kedua belah pihak sudah dimediasi. Mereka sepakat unuk menjaga wilayah masing-masing. Tidak akan ada lagi aksi saling serang, atau permusuhan. Bila terjadi lagi, maka akan kami proses secara hukum,” tegas Wahyu melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Sobirin, kepada Radar. Sementara korban meminta agar kasus tersebut diproses hukum. Barang-barang yang rusak minta diganti. Namun kini kasusnya diarahkan dulu untuk ditangani Polsek, meskipun tetap dalam back up Polres Kuningan. “Belum ada yang ditahan, baru pemeriksaan saksi-saksi,” ujar Sobirin. (tat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: