Sentuh Persoalan Sukamulya dengan Puisi
APA yang bisa dilakukan penyair dengan puisinya? Puisi mampu menjadi ”senjata” perlawanan sekaligus mengobarkan kecaman. Karena puisi bisa menjadi saksi, merekam peristiwa yang terjadi. Seperti suasana Pojok Sastra yang mengangkat tema Pembangunan dan Penggusuran dalam Puisi, Jumat (25/11) malam. Malam itu puisi tak hadir dengan ”menampar”, tapi menyentuh dengan halus persoalan Desa Sukamulya yang tengah menjadi perhatian publik saat ini. (Baca: Pojok Sastra Angkat Tema Pembangunan dan Penggusuran dalam Puisi) Persoalan pembebasan lahan di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, menjadi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dituangkan dalam lantunan pembacaan bait-bait puisi. Puisi-puisi karya Wiji Thukul yang berisi kritikan pedas dan perlawanan dibacakan. Puisi Wiji Thukul berjudul \"Peringatan\" dibaca Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Dian Hernawa Susanti. Bait terakhir \"Maka hanya ada satu kata: Lawan!\" dia suarakan dengan lantang. \"Masalah penggusuran memang sangat miris, harusnya untuk persoalan ini bisa berdiskusi lebih santun. Tapi daripada berorasi, lebih elegan baca puisi,\" ujar Dian. Dian menilai, puisi mampu menyalurkan seluruh perasaan. Sebagai wakil rakyat, Dian sangat mendukung acara Pojok Sastra Radar Cirebon sebagai wadah para pegiat sastra untuk berpuisi dan berdiskusi. \"Insya Allah saya akan hadir setiap pelaksanaan Pojok Sastra yang dwi mingguan ini. Acaranya keren, saya banget,\" ungkapnya. Dian juga berharap, Pojok Sastra bisa mengundang tokoh-tokoh Cirebon lain untuk ikut berpartisipasi dan memberikan motivasi. \"Pojok Sastra lebih digaungkan lagi, supaya masyarakat tau dan sastra Cirebon terus bangkit,\" harapnya. Pertemuan kelima diskusi Pojok Sastra ini sengaja mengangkat tema pembangunan dan penggusuran dalam puisi sebagai bentuk empati dan solidaritas publik sastra Cirebon terkait peristiwa di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. \"Setelah melihat dan berbincang langsung dengan warga di sana, sebetulnya mereka tidak menolak asalkan pembangunan tersebut lebih memanusiakan,\" kata penanggung jawab Pojok Sastra, Dian Arief Setyawan. Hadir dalam kegiatan tersebut, Cheppy Oi yang membawakan sejumlah lagu dan musikalisasi puisi. Ada pula perwakilan komunitas dan pegiat sastra di Cirebon. (mik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: