PSSI Bisa Untung Miliaran Rupiah
KEPENGURUSAN PSSI di bawah kendali Edy Rahmayadi masih seumur jagung. Namun, mereka sudah berpotensi meraup keuntungan miliaran Rupiah. Dan, pertandingan semifinal antara Indonesia melawan Vietnam dalam leg pertama babak semifinal Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor akan menjadi keran keuangan otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu. Sore kemarin (29/11), PSSI sudah merilis total tiket dengan estimasi harga bagi mereka yang ingin menyaksikan penampilan Boaz Solossa dan kawan-kawan. Local Organizing Committe (LOC) pertandingan semifnal, Yeyen Tumena mengatakan bahwa harga yang mereka pasarkan sudah cukup ideal. \"Tidak terlalu mahal, juga tidak murah,\" kata Yeyen. Menurut dia, untuk menghindari adanya antrean tiket dan beredarnya calo tiket di sekitaran stadion, maka sistem penjualan tiket tersebut lewat mekanisme online lewat Kiostix. Mereka yang sudah memesan tiket lewat cara online tersebut baru akan menukarkan struk pembelian dengan tiket resmi di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Senayan-Jakarta, sehari sebelum pertandingan. Meski begitu, salah satu mantan pemain Timnas Indonesia itu menuturkan bahwa, dari total 30 ribu tiket yang mereka cetak, hanya 27 ribu lembart yang akan mereka jual. \"Tiga ribu lembar lainya kami sediakan kepada tamu undangan dan para pihak yang telah menjadi sponsor tim nasional,\" tegas lelaki asal Padang itu. Nah, bila tiket yang dipersiapkan oleh federasi sepak bola tanah air tersebut sold out, maka estimasi keuntungan yang bakal didapatkan oleh PSSI sekitar Rp4,7 miliar. Dan, target tersebut bisa tercapai setelah melihat antusiasme publik sepak bola Indonesia yang ingin melihat timnas setelah memastikan satu tiket ke babak semifinal Piala AFF 2016 itu. Salah satu pendukung timnas asal Bogor, Farid Ma\'ruf mengatakan bahwa harga tiket yang dipasarkan oleh PSSI tersebut cukup mahal. \"Sehingga saya pastikan bahwa, masyarakat kecil di sekitar stadion tidak akan mampu menikmati pertandingan semifinal nanti secara langsung,\" ujar pria berusia 26 tahun itu. Selain itu, spot pertukaran tiket yang dipusatkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta juga menjadi persoalan tersendiri bagi Farid dan kawan-kawan. \"Masa kami dari Bogor harus datang jauh jauh ke Jakarta hanya untuk menukar tiket, padahal pertandingannya kan berlangsung di Bogor,\" timpal Farid. (ben)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: