Penderita HIV/AIDS di Kuningan Mencapai 335 Orang,  Sebagian ODHA Terkendala Layanan

Penderita HIV/AIDS di Kuningan Mencapai 335 Orang,  Sebagian ODHA Terkendala Layanan

KUNINGAN - Penyebaran penyakit mematikan HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan cukup memperihatinkan. Tercatat hingga akhir Oktober 2016, jumlah penderitanya sudah mencapai 335 orang atau mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding tahun lalu yang berkisar 260 orang.   Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan Raji K Sarji melalui Kasi P2P Dinkes Kuningan Dedik Purnaman mengatakan, dari jumlah tersebut tercatat penderita yang positif AIDS sebanyak 149 dan sisanya 186 orang terpapar HIV. Sebagian besar mereka yang terkena virus mematikan tersebut, katanya, karena perilaku gonta-ganti pasangan (heteroseksual), penasun (pengguna jarum suntik) dan homoseksual. \"Tercatat hingga tahun 2016 ini sudah 179 orang penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia. Dengan demikian, ada 156 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kuningan yang masih hidup,\" kata Dedik, Rabu (30/11).   Meski demikian, kata Dedik, tidak semua penderita HIV/AIDS tersebut mendapat pelayanan, dukungan dan pengobatan (PDP) di rumah sakit. Tercatat hanya 104 penderita saja yang masih rutin melakukan pengobatan rutin ke RSUD \'45 sedangkan sisanya hanya bisa pasrah menjalani pengobatan semampunya karena faktor ekonomi.   \"Terutama mereka yang tidak punya BPJS dan berdomisili di daerah pelosok sehingga tak sanggup membayar ongkos perjalanan ke rumah sakit. Akibatnya, mereka hanya bisa pasrah dan menjalani perawatan semampu mereka,\" kata Dedik.   Dijelaskan Dedik, para ODHA tersebut sebenarnya masih sangat mempunyai kesempatan hidup lebih lama selama menjalani perawatan yang rutin dan teratur untuk mendapatkan obat antiretroviral (ARV). Namun kendala tadi membuat sebagian penderita HIV/AIDS hanya bisa pasrah dan membiarkan virus mematikan tersebut semakin menggerogoti tubuhnya hingga semakin parah.   Menurut Dedik, perhatian dan dukungan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan untuk menangani persoalan tersebut. Uluran tangan para dermawan akan sangat membantu menyelesaikan persoalan para ODHA untuk bisa bertahan dan menjalani hidup seperti orang sehat pada umumnya.   \"Yang tidak kalah penting adalah perhatian dari orang-orang terdekat untuk bisa memberikan support dan dukungan kepada para ODHA untuk tetap semangat menjalani hidup. Jangan jauhi, tapi pahami ODHA,\" kata Dedik.   Bahkan, kata Dedik, sebenarnya lebih bahaya penyakit TBC dibanding HIV/AIDS. Pasalnya, penyakit HIV/AIDS hanya akan menular bila terjadi kontak seksual atau pertukaran cairan tubuh dan darah, sedangkan TBC bisa menular lewat udara ketika penderitanya batuk atau bersin. Dalam rangka menekan angka penularan penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan, kata Dedik, pihaknya tak lelah melakukan kegiatan sosialisasi dan pemahaman menyeluruh kepada masyarakat terhadap bahaya penyakit tersebut. Seperti yang dilakukan pada peringatan Hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember ini, Dedik mengatakan, pihaknya bersama LSM dan kelompok peduli HIV/AIDS Kuningan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan masal HIV/AIDS yang akan dipusatkan di Taman Pandapa depan Pendopo kantor bupati Kuningan. \"Acara tersebut akan diisi dengan audiensi para pegiat dan penyandang HIV/AIDS di Kuningan dengan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kuningan dilanjut dengan kegiatan pembagian liflet kepada warga yang melintas di Jalan Siliwangi. Selain itu akan ada sosialisasi bersama mahasiswa STIKu ke sejumlah kantor kecamatan dan 150 SMP dan SMA di Kuningan, beberapa di antaranya akan menghadirkan oleh bupati juga,\" kata Dedik. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: