Evan Bisa Jadi Korban, Riedl Rencana Pasangkan Boaz-Ferdinand

Evan Bisa Jadi Korban, Riedl Rencana Pasangkan Boaz-Ferdinand

CIBINONG - Bukan hanya lini belakang Indonesia yang akan mengalami perubahan komposisi pemain. Sektor serang pun kemungkinan bakal menampilkan duet baru sejak menit pertama saat menjamu Vietnam Sabtu lusa (3/12). Duet penggedor yang disiapkan untuk first leg semifinal Piala AFF 2016 itu adalah Boaz Solossa-Ferdinand Sinaga. Selama tiga kali laga fase grup lalu, mereka memang terus berpasangan. Tapi, tidak pernah sejak kick-off. Sebab, Ferdinand selalu hanya menjadi pengganti. Sedangkan Boaz terus dimainkan sebagai starter. Di dua laga pertama, kapten Garuda -julukan Timnas Indonesia- itu dipasangkan dengan Lerby Eliandry sejak awal dalam formasi 4-4-2. Tapi, di pertandingan terakhir, Boaz bermain sebagai striker tunggal dalam pola 4-4-1-1 yang kemudian diubah menjadi 4-4-2 seiring masuknya Ferdinand. \"Kami ingin mencoba semua formasi untuk mencari yang ideal. Tidak hanya lini belakang, tapi juga lini tengah dan depan,\" kata pelatih Indonesia Alfred Riedl setelah latihan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, kemarin (30/11). Dalam latihan kemarin sore, Riedl terlihat melakukan simulasi formasi 4-4-2 dengan mempercayakan Boaz Solossa dan Ferdinand di barisan depan. Melihat skema latihan itu, kemungkinan besar Evan Dimas Darmono bakal jadi “korban.” Dalam artian, playmaker Bhayangkara FC itu bisa jadi bakal dibangkucadangkan saat melawan Vietnam. Dalam laga terakhir Grup A melawan Filipina (25/11), Evan memang tampil kurang maksimal dalam perannya sebagai trequartista di belakang Boaz. Eks kapten Timnas U-19 itu bermain terlalu ke dalam. Walhasil Boaz jadi kerap terisolasi di kotak penalti lawan. Seperti terlihat dalam latihan kemarin, Riedl kemungkinan lebih memprioritaskan duet Stefano Lilipaly-Bayu Pradana sebagai pengisi sektor tengah. Sedangkan Andik Vermansah dan Rizky Pora tetap dipercaya mengisi sayap kanan dan kiri. Untuk kuartet pertahanan, komposisinya masih sama dengan latihan sehari sebelumnya. Yaitu, Benny Wahyudi, Hansamu Yama, Manahati Lestusen, dan M Abduh Lestaluhu masih menjadi pilihan. Hansamu dan Manahati merupakan pengganti duet bek tengah utama, Fachruddin Wahyudi-Yanto Basna, yang harus absen karena akumulasi kartu kuning. \"Itu yang Anda lihat. Bisa saja kami bermain dengan satu setengah striker,\" kelakar Riedl ketika dikonfirmasi tentang rencana bermain dengan dua penyerang. Perubahan kemungkinan juga bakal terjadi di bawah mistar. Andritany Ardhiyasa berpeluang menjadi pilihan pertama. Sebab, karakter permainannya dinilai cocok menghadapi gaya serangan Vietnam yang banyak mengandalkan bola bawah. Saat bermain imbang 2-2 dalam uji coba di Sleman (9/10), Andritany yang mengawal gawang Garuda. Tapi, saat kalah 2-3 dalam uji coba melawan tim yang sama di Hanoi, posisinya digantikan Kurnia Meiga. Kurnia pula yang terus dipercaya dalam tiga laga penyisihan grup. Terkait kekuatan lawan, Riedl mengakui bahwa semua penggawa Vietnam memiliki kecepatan di atas rata-rata. Tapi, lanjut Riedl, dari semua penggawa lawan, kapten sekaligus penyerang Vietnan, Le Cong Vinh, yang paling harus diwaspadai. \"Kami tahu dia sangat berbahaya,\" kata pria berusia 66 tahun itu. Rizky Pora juga menganggap para penggawa Vietnam memiliki kualitas merata. \"Tapi kami punya semangat. Kualitas kami juga tidak kalah. Jadi, kami optimistis bisa menang,” katanya. (ben/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: