BKD Majalengka Tak Izinkan PNS Ikut Aksi 212

BKD Majalengka Tak Izinkan PNS Ikut Aksi 212

MAJALENGKA - Aksi tanggal 2 Desember atau aksi 212 di Jakarta menyedot perhatian banyak pihak, dan semua wilayah seolah merespons aksi tersebut. Beberapa masyarakat Majalengka juga akan ada yang berangkat. Sejumlah masyarakat yang akan ikut aksi mencakup semua kalangan, diantaranya ormas termasuk PNS dikabarkan akan ada yang ikut. “Saya akan ikut aksi tanggal 2 Desember nanti. Saya hanya akan jadi penonton, karena di sana pengalaman saya waktu ikut aksi pertama tidak semuanya anarkis. Melainkan ada juga yang mungut sampah, ada yang ngasih chargeran hape. Jadi ini murni aksi damai,” ujar salah seorang aparat desa yang enggan disebutkan namanya. Sejumlah anggota ormas juga berencana akan ikut aksi 212. Mereka beralasan bahwa pernyataan Ahok harus menjadi pertimbangan yang tidak boleh diulang kembali oleh siapapun, karena akan berakibat buruk dan bercitra sebagai penistaan agama. “Saya bukan PNS, terserah saya dong. Lagian saya dan teman-teman memang sudah sepakat. Ini demi membela agama, jangan sampai Islam dilecehkan. Kami berangkat juga dengan niatan damai,” ujar Egi Permana, yang aktif di salah satu organisasi, Rabu (30/11). Menanggapi PNS yang akan ikut aksi tersebut, Kepala BKD Majalengka Drs H Sanwasi MM mengatakan pihaknya akan menindak tegas PNS yang benar-benar ikut aksi 2 Desember nanti. Secara resmi pihaknya tidak akan memberi izin. “Kita lihat apakah memang benar-benar ada PNS yang ikut, kalau memang ada yang ikut maka akan ada sanksi. Tapi kita lihat dulu nanti,” ujarnya. Sementara istighotsah bersama di setiap kecamatan diharapkan berpengaruh terhadap jumlah warga Majalengka, yang akan mengikuti pada aksi 212. Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Nana Rusmana SSos berharap, masyarakat Majalengka mengurungkan niat berangkat pada aksi damai tersebut. “Mudah-mudahan rangkaian kegiatan istighotsah kubro mendoakan NKRI di setiap kecamatan berpengaruh terhadap rencana sejumlah warga yang akan berangkat,” terangnya kepada Radar, Rabu (30/11). Nana mengungkapkan, seluruh ormas Islam di kota angin diharapkan menahan diri seiring kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah menjelang aksi 212. Menurutnya, pada aksi damai 4 November lalu tercatat ada 192 orang dari berbagai ormas Islam berangkat ke Jakarta. Istighotsah kubro dan upacara Nusantara Bersatu, Rabu (30/11) diharapkan mampu menekan keberangkatan ormas dan warga Majalengka lainnya. Hal itu menyangkut keselamatan masyarakat kota angin itu sendiri. “Melalui kegiatan upacara nusantara bersatu ini kami berharap dapat mencegah masyarakat berangkat ke Jakarta. Semuanya disampaikan oleh pemerintah tentang larangan hingga teknis menjelang aksi damai 212,” paparnya. Pihaknya mengaku secara resmi hingga beberapa hari terakhir belum dipastikan apakah sejumlah ormas Islam di Majalengka tetap memilih untuk berangkat. Pihaknya masih melakukan komunikasi dengan sejumlah ormas Islam hingga tokoh agama di sejumlah wilayah. “Meski sebelumnya ada informasi tentang kesiapan berangkat melalui konvoi kendaraan bermotor, namun itu belum dipastikan. Kami berharap hal itu tidak sampai terjadi,” tandasnya. (ono)          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: