Alfred Riedl Keluhkan Rumput Stadion
CIBINONG - Laga antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia kontra Vietnam di leg pertama babak semifinal Piala AFF 2016 akan digelar besok malam. Meski begitu, sang pelatih, Alfred Riedl masih saja mengeluh dengan masalah nonteknis. Kualitas rumput yang sangat tebal dan kerasnya lapangan di Stadion Pakansari Bogor yang menjadi venue pertandingan, adalah problem yang belum terpecahkan. Akibatnya, pria asal Austria itu memutuskan untuk menggelar latihan di luar Stadion Pakansari. Riedl mengajak Boaz Solossa dan kawan-kawan menjalani sesi latihan pagi di lapangan Sekolah Pelita Harapan Centul, Bogor, Jawa Barat. Dengan menjalani latihan di luar stadion tersebut, harapan agar pihak panitia bisa segera mencari solusi terkait problem teknis tersebut. \"Kami minta mereka (panitia, red) untuk memotong rumput dengan ukuran lebih pendek lagi. Mungkin dengan begitu kondisi lapangan bisa menjadi sedikit lebih baik,\" kata Riedl setelah menjalani latihan pagi kemarin (1/12). \"Asal kalian tahu, sesungguhnya kondisi lapangan tidak sebagus stadionya. Kualitas rumputnya juga jelek,\" tegasnya. Dia pun berharap agar para pemain bisa segera memahami kondisi nonteknis tersebut. Sebab, untuk meminta kepada panitia agar mencari stadion lain dengan kualitas lapangan yang lebih bagus, adalah mustahil. \"Jadi, mau tidak mau kami harus menjalani laga ini dengan kondisi yang ada,\" papar dia. Dalam latihan tersebut, pola latihan yang diberikan oleh Riedl kepada pemain besutannya masih sama. Penguatan lini belakang dengan memaksimalkan Abduh Lestaluhu, Hansamu Yama, Manahati Lestusen serta Benny Wahyudi masih dilakukan. Di lini tengah, Rizky Pora, Stefano Lilipaly, Bayu Pradana dan Andik Vermansah masih menjadi pilihan untuk menjadi kreator serangan bagi Boaz Solossa dan Ferdinand Sinaga di lini depan. Senada dengan Riedl, salah satu gelandang serang timnas, Evan Dimas juga mengakui bahwa kualitas lapangan di Stadion Pakansari tersebut sangat jauh dari ideal. Rumput yang tebal, dan tekstur tanah yang keras adalah fakta yang dia saksikan. \"Tapi, kami tidak mau menjadikan itu sebagai alasan. Kami harus tetap bermain bagus,\" ujar Evan. Mantan kapten Timnas U-19 itu juga menambahkah, Vietnam adalah tim yang kuat karena memiliki materi pemain dengan kualitas merata di setiap lini. Nah, untuk bisa meredam mereka, pemain asli Surabaya ini memberikan saran agar penggawa timnas bisa bermain lebih fight dari tim lawan. Sebab, dari dua kali pertandingan uji coba, Evan merasakan tidak ada yang spesial dari kekuatan tim dengan julukan The Golden Stars itu. \"Semangat pemain mereka saja yang kuat dan terkenal lebih militan. Jadi, untuk bisa menaklukkan mereka, kami harus jauh lebih militan sepanjang laga,\" paparnya. Skuad Garuda -julukan timnas- memang sudah dua kali latih tanding melawan Vietnam sebelum tampil di Piala AFF 2016. Masing-masing bermain imbang 2-2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 9 Oktober lalu. Namun, saat uji coba kedua di kandang Vietnam, 8 November, Boaz Solossa dan kawan-kawan kalah tipis 2-3. Dalam perkembangan yang sama, Timnas Vietnam memutuskan untuk hanya berlatih ringan di lapangan atletik di sekitaran Stadion Pakansari. Pelatih Timnas Vietnam, Nguyen Huu Thang tidak berani menerapkan atihan dengan simulasi pertandingan lantaran letak lapangan latihan yang sangat terbuka. Mantan kapten Timnas Vietnam itu pun hanya bisa memberikan pola latihan ringan berbentuk passing dan small games antara mereka. Setelah latihan, Nguyen Huu Thang pun enggan memberikan komentar apa-apa. \"Tunggu saja besok (hari ini, red) saat press converence,\" kata dia sambil naik bus. (ben)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: