Dipindah ke CSB, PKL Jl Cipto Ngeluh Sepi

Dipindah ke CSB, PKL Jl Cipto Ngeluh Sepi

KESAMBI – Relokasi pedagang kaki lima (PKL) Jl Cipto Mangunkusumo ke lahan di samping Karaoke Keluarga Masterpiece, berdampak pada penurunan omzet yang signifikan. Terhitung sejak relokasi pada 22 November, omzet pedagang rata-rata menurun sampai sepertiganya. Maemunah (43), salah satu PKL yang menempati lahan relokasi itu mengatakan, meski hanya bergeser beberapa meter saja tetapi pembeli banyak berkurang. \"Jauh dari penghasilan pas saya jualan depan BPK Penabur. Kalau di pinggir jalan yang pake mobil bisa langsung beli, ini susah parkir dan banyak belum pada tau dipindah disini,\" tutur Maemunah, kepada Radar, Sabtu (3/12). Maemunah mengaku, saat berjualan di trotoar depan SMAK BPK Penabur, omzet jualannya per hari mencapai Rp3-4 juta. Tapi, sejak pindah ke lahan relokasi paling banyak hanya Rp1 juta. Itu pun masih belum dipotong modal untuk belanja dan keperluan lain. \"Itu masih kotor,” ucapnya. Pedagang lainnya, Arief Rahmat (32) mengalami hal yang sama. Sejak pindah ke lahan relokasi, pembelinya mayoritas karyawan CSB Mall. Berbeda dengan ketika masih jualan di trotoar depan SMAK BPK Penabur. “Dulu karyawan CSB beli, orang lewat beli, anak sekolah beli, lumayan rame,\" ucapnya. Sudah lebih dari 10 hari Arief berjualan di lokasi baru. Diakui Arief, tempat ia berjualan saat ini lebih tertata. Ia dan pedagang lainnya tinggal menempati dan membayar  kebutuhan listrik. Dalam sehari, sebelum pindah lokasi, Arief bisa mengantongi untung Rp700 ribu. Tetapi, sepuluh hari terakhir keuntungan yang didapatnya tak sampai Rp300 ribu. Arief berharap, dalam beberapa pekan mendatang lokasi ini lebi dikenal. Sehingga pengunjungnya juga semakin ramai. Seperti diketahui, lahan relokasi yang masuk ke dalam kompleks CSB Mall itu sudah ditempati sedikitnya 20 pedagang yang biasa berjualan di trotoar Jl Cipto Mangunkusumo. Rencananya, lahan yang disediakan akan gidunakan untuk lebih dari 40 PKL. PKL yang berjualan di depan CSB Mall sampai SMA BPK Penabur diprioritaskan untuk direlokasi. Pengelolaan selanjutnya akan dipegang Karang Taruna Kelurahan Pekiringan. Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM (Disperindagkop), Ir Yati Rohayati mengatakan, persoalan relokasi PKL yang berada didepan CSB Mall dan sekitarnya bukan sepenuhnya ranah kebijakan Disperindagkop UMUM. Bahkan, perpindahan, pengelolaan dan penempatan PKL didalam CSB Mall tersebut dilakukan oleh Kelurahan Pekiringan selaku yang berwenang di area tersebut. Selama ini, rapat tentang rencana relokasi PKL CSB Mall dan sekitarnya dibahas di Kelurahan Pekiringan bersama Karang Taruna dan para RW sekitar area CSB Mall. Disperindagkop UMKM hanya menjadi fasilitator dan pengarah agar relokasi PKL dari Jalan Cipto masuk ke dalam area CSB Mall dapat berjalan sesuai harapan. “Penataan PKL kewenangan kita. Dalam perpindahan ke dalam CSB Mall, Kelurahan Pekiringan yang aktif. Karena pengelola dari Karang Taruna Kelurahan Pekiringan,” ucapnya. Sementara itu, Lurah Pekiringan, Kecamatan Kesambi Gandi SSTP MSi mengatakan, persoalan PKL Jalan Cipto sudah dianggap selesai. Artinya, saat ini sedang perpindahan PKL ke dalam area CSB Mall yang sudah disediakan. Penempatan PKL menggunakan pengundian nomor lapak. Dengan 40 lapak yang tersedia didalam CSB Mall, cukup untuk penempatan pedagang siang dan malam yang berada di depan CSB Mall sampai SMA BPK Penabur. Bahkan, 40 lapak itu bisa dimanfaatkan 50 pedagang. Paling tidak, ada 10 PKL malam yang berjualan di dalam area tersebut. Secara keseluruhan di dari Gunung Sari sampai setelah SMKN 2 Jalan Cipto, tercatat 74 lapak PKL. Khusus untuk penempatan CSB Mall, pihaknya menempatkan pedagang lama dan mau pindah. Sisanya, akan ditempatkan oleh Disperindagkop UMKM pada lahan yang telah disediakan samping Bank Bukopin Jalan Cipto. Alasan pengelolaan diberikan kepada Karang Taruna, Gandi menyebut sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Bahkan, Karang Taruna, RW 06, RW 08 dan RW 09 Kelurahan Pekiringan mendapatkan lapak di dalam CSB Mall. “Itu bentuk penghargaan kepada mereka. Lapak di CSB itu gratis,” tukasnya. Sebagai pengelola, Karang Taruna mengatur kebersihan, air listrik, perpindahan PKL dari Jalan Cipto masuk ke CSB. Penempatan PKL tersebut bersifat permanen. Hal ini bertepatan dengan momentum perpindahan ini sebagai pendukung betonisasi Jalan Cipto. Memastikan tidak ada PKL baru di kemudian hari, Kelurahan Pekiringan meminta kerjasama dengan Satpol PP. Kalaupun kekurangan personil, Gandi mengusulkan agar Linmas yang ada di setiap kelurahan diberdayakan. Khususnya menangani persoalan seperti penataan PKL. “Setiap kelurahan ada 50 linmas. Ini sangat bermanfaat kalau dioptimalkan Satpol PP,” tukasnya. (mik)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: