DPUPESDM Pelototi Proyek Betonisasi, Kalau Asal, Ulang dari Awal

DPUPESDM Pelototi Proyek Betonisasi, Kalau Asal, Ulang dari Awal

CIREBON - Jelang akhir masa kontrak sejumlah proyek perbaikan dan peningkatan jalan, jembatan dan trotoarisasi Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) Kota Cirebon melakukan pengawasan ketat. Pengerjaan proyek yang bersumber dari DAK sebesar Rp 96 miliar dan IPD Rp 53 miliar tersebut rata-rata habis deadline antara 21 Desember dan 31 Desember 2016 mendatang. Sekretaris Dinas PUPESDM Kota Cirebon, Yudi Wahono menyampaikan, detik-detik berakhirnya deadline perjanjian kontrak sudah semestinya dimanfaatkan sebaik-baiknya para kontraktor. Pihaknya mengakui rata-rata progres pengerjaanya proyek baru 20 persen terserap dan terlaksana. \"Kita terus pantau dan awasi,\" ungkap Yudi pada Radar Cirebon. Terkait laporan terkait bahan material dan pengerjaan yang tidak sesuai spek, Yudi mengaku belum mendapatkan laporan itu. Namun dia berjanji akan mengkroscek bila ada warga atau pihak yang memberikan laporan tentang proyek yang sedang berjalan. Senada, Kepala Bidang Bina Marga, Sumargo. Menurutnya, pelaksanaan proyek infrastruktur harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Jika ada kontraktor yang nakal dan terbukti, ancamannya ialah putus kontrak hingga blacklist. \"Begitu juga kalau tidak selesai, kita bayarnya sesuai yang telah dikerjakan,\" tegasnya. Menurutnya, proyek infrastruktur seperti perbaikan betonisasi jalan, jembatan dan trotoar di beberapa tempat haruslah sesuai spek dan spesifikasi yang telah dirancang. Sehingga proyek yang dibiayai DAK dan IPD tersebut bisa bertahan lama dan manfaatnya dirasakan masyarakat. \"Kalau ada yang nakal pengerjaannya mesti diulang dari awal. Kalau asal-asal ya harus dibongkar dan diperbaiki,\"tegasnya. Sementara, salah satu warga Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Toni Herawan mengatakan, pelaksanaan proyek infrastruktur terkesan lambat. Padahal menurutnya, jika dikerjakan secara profesional, bisa sebulan, bahkan semiggu selesai. \"Coba lihat di negara tetangga jembatan ambruk saja bisa selesai kurang dari seminggu, makanya sekarang yang dipikirkan adalah manajemen waktu dan planning yang baik,\" cetusnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: