Kota Cirebon Tetap Punya Peran
Meski Kecewa Dua Atlet Gagal Raih Emas Liganas CIREBON – Di Liga Nasional (Liganas) Seri VI/2016, Muaythai Indonesia (MI) Kota Cirebon batal menurunkan kekuatan penuh. Dua dari lima petarung yang dipanggil memperkuat tim Jawa Barat di Makassar, Sulawesi Selatan akhir pekan lalu, mengundurkan diri. Di Makassar, Jawa Barat berjaya. Para petarung Bumi Parahyangan membuktikan kualitasnya dengan menjadi juara umum dengan raihan 7 emas, 3 perak dan 2 perunggu. Meski hanya tiga atletnya yang berlaga, peran Kota Cirebon cukup besar dengan menyumbangkan 1 emas dan 2 perak. Tiga petarung Kota Udang sukses melaju ke final. Satu di antaranya tampil impresif dengan kemenangan KO. David Cristianto Rutchiandi berlaga di kelas 57 kg junior putra. Dia berhasil mengkanvaskan petarung asal Kalimantan Timur, Merlin di ronde kedua. Sementara dua petarung lainnya, Sean Cristianto Rutchiandi (kelas 65 kg senior putra) dan Zinadene Zidane (33 kg pemula putra) sama-sama harus merelakan podium tertinggi setelah menelan kekalahan pada laga final. Di final, Sean menghadapi Adit Agustia dari Nusa Tenggara Barat (NTB), sedangkan Zidane melawan Sheva dari Riau. Kekalahan keduanya mengecewakan Ketua Umum MI Kota Cirebon, Raffo Lattupeirisa. “Mereka seharusnya mampu memenangkan medali emas. Sayang, Sean mengalami cedera pada kaki kanannya sehingga penampilannya di pertandingan itu tidak maksimal. Sementara Zidane, terlalu menganggap enteng lawannya. Pada akhirnya dia harus menerima kekalahan akibat kelengahannya sendiri,” tutur Rafo mengulas pertandingan. Kekalahan Sean dan Zidane di partai pemungkas menjadi bagian penting yang akan segera dievaluasi. Menurut dia, hal itu terjadi akibat kesalahan yang tidak perlu. “Terutama penampilan Zidane. Kualitasnya memang lebih unggul dari Sheva. Kenyataan itu membuat dia terlalu percaya diri. Bahkan, sebelum naik ring dia sudah yakin menang. Pandangan itu membuat dia lengah,” ungkapnya. Di sisi lain, dia juga merasa bangga telah menjadi bagian dari kejayaan tim muaythai Jawa Barat. Terlebih, Rafo sendiri mendapatkan kepercayaan penuh dari MI Jawa Barat untuk ikut ambil bagian menangani program pembinaan jangka panjang menuju PON XX/2020. “Prestasi kami di Liganas langsung diapresiasi ketua umum KONI Jawa Barat. Saya sendiri resmi ditunjuk sebagai salah satu pelatih muaythai Jawa Barat sampai PON 2020. Ini hikmah lainnya dari keikutsertaan kita di Liganas,” ujarnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: