288 KM Saluran Tambak Rusak, Budidaya Ikan Tak Maksimal

288 KM Saluran Tambak Rusak, Budidaya Ikan Tak Maksimal

INDRAMAYU – Perikanan merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Indramayu. Perikanan budidaya udang, bandeng, nila, lele, gurame, dan rumput laut, terus menggeliat di BUmi Wiralodra. Dengan luas lahan tambak yang mencapai 22.514 hektare, harusnya Kabupaten Indramayu menjadi raja perikanan budidaya di Jawa Barat. Banyaknya saluran tambak yang rusak ditengarai menjadi salah satu faktor belum optimalnya produksi perikanan budidaya. Tidak tanggung-tanggung, saluran tambak yang rusak mencapai 288 kilometer atau sebanding jarak Indramayu-Jakarta. Pemerintah daerah tidak tinggal diam menghadapi permasalahan ini. Di bawah kepemimpinan Bupati Indramayu, Hj Anna Shopanah, perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indramayu terus dilakukan. Sebagai bentuk dukungan, bupati menyerahkan ekskavator atau backhoe kepada Kelompok Pengelola Saluran Irigasi Perikanan (Poklina) Sarapati Jaya, Desa Karanganyar Kecamatan Pasekan yang digunakan untuk melakukan normalisasi saluran, Selasa (20/12). Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah menjelaskan, ekskavator itu merupakan bantuan dari Direktorat Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Alat itu dapat digunakan secara bersama-sama dengan cara bergiliran dan dimanfaatkan untuk para pembudidaya perikanan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. “Alat ini bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mari kita pelihara dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua. Silahkan digunakan secara bersama-sama dan bergiliran untuk normalisasi saluran pertambakan. Harapannya jika sudah dinormalisasi maka pendapatan dan potensi pertambakan bisa meningkat. Kita berharap ini berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya,” tegas Anna. Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Ir H Abdur Rosyid Hakim menjelaskan, dari total 468,6 kilometer saluran pertambakan di Indramayu, sebanyak 180,6 kilometer telah diperbaiki dan layak digunaka. Sedangkan sepanjang 288 kilometer dalam keadaan rusak atau tidak layak digunakan. Dikatakan, saat ini terdapat 966 kelompok perikanan dan kelautan yang terdiri dari KUB, Pokdakan, Poklaksar, Poklina, dan kelompok garam. Sementara itu permasalahan perikanan budidaya di Kabupaten Indramayu yang masih muncul saat ini adalah penyakit white spot dan WFD (White Feces Disease) dan juga pedangkalan serta rusaknya saluran pertambakan. Ketua Poklina Sarapati Jaya, Pales, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang telah digulirkan tersebut. Ia bersama dengan kelompok lainnya akan segera mengoperasikan alat tersebut dan memanfaatkannya sebaik mungkin.(oet)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: