Pungli di Pasar Ciledug karena Target PAD Terlalu Tinggi
TARGET pendapatan Asli daerah (PAD) di Pasar Ciledug yang terlalu tinggi diduga menyebabkan oknum PNS Kabupaten Cirebon di Pasar Ciledug menarik retribusi di luar angka yang ditetapkan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Pasar Ciledug, H Kusnan. Kusnan mengaku terkejut dengan penangkapan anak buahnya oleh Tim Saber Pungli Kabupaten Cirebon. “Katanya ditangkap jam 1 siang. Kami bingung ketika lihat hanya motornya saja di pasar, orangnya nggak ada. Ternyata saya cari info beliau (AK, red) dibawa ke Polres Cirebon,” ujar Kusnan, kemarin. Kusnan mengungkapkan adanya retribusi yang tidak sesuai dengan karcis retribusi dikarenakan target PAD yang telah ditentukan sangat tinggi dan membebani pengurus pasar. “Setiap pasar dibebani targetPAD. Termasuk Pasar Ciledug. Ditargetkan PAD sekitar Rp1 miliar yang dibagi dengan pasar lainnya. Khusus Pasar Ciledug target PAD tahun 2016 sekitar Rp321 juta. PAD segitu memberatkan kami,” tandas Kusnan. Pihaknya sudah menyampaikan protes atas beban PAD kepada Pasar Ciledug. “Saya sudah bicara dengan Pak Kadis dan menyatakan kami nggak sanggup dengan beban PAD yang cukup banyak tersebut. Namun tetap saja tidak bisa diubah,” sesal Kusnan. Dia menjelaskan retribusi yang dikenakan pedagang di setiap tipe. “Kalau untuk took, per hari Rp4.500, untuk kios itu Rp2.400, untuk los Rp1.500. Lemprakan dan pedagang tidak tetap itu sebesar Rp1.000 per harinya,” jelas Kusnan. Kusnan mengungkapkan, yang dilakukan AK dalam rangka mendongkrak PAD Pasar Ciledug. “Untuk kios itu kan ada yang banyak minta tempat tambahan karena nggak muat nampung dagangan. Karena menggunakan tempat tambahan, oleh kami mereka yang ambil tempat tambahan itu sama saja menggunakan lemprakan. Maka oleh kami yang tadinya retribusi Rp2.400 ditambah Rp1.000 untuk tempat tambahan tersebut. Nah mungkin itu yang terjadi sama AK. Jadi dikira AK menarik tarif tambahan,” ujar Kusnan. Kusnan merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa AK. “Saya lihatnya kasihan karena Pak AK itu yang paling tua di Pasar Ciledug. Dia hanya tamatan SD. Saya akan koordinasi dengan disperindag dulu untuk proses selanjutnya,” pungkas Kusnan. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: