Komunitas CPU; Nggak Cuma Ngulik Komputer, Weekend Belajar Public Speaking

Komunitas CPU; Nggak Cuma Ngulik Komputer, Weekend Belajar Public Speaking

Ada sebagian orang yang malas belajar komputer, terlalu rumit alasannya. Terlebih bagi mereka yang sudah sepuh misalnya, namun dituntut untuk bisa. Tenang, ada Komunitas Computer Phreak Underground (CPU) yang bakal membantu. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon TAK sekadar kumpul-kumpul iseng, komunitas ini juga punya tujuan mulia, yakni ingin mengenalkan komputer kepada siapapun. Mulai dari anak-anak, pelajar, mahasiswa, para pekerja dan kalangan lainnya. Karena tak bisa dipungkiri, kemajuan teknologi memaksa manusia untuk menggunakannya. Salah satunya komputer. Kondisi ini yang membuat Computer Phreak Underground (CPU) terbentuk. Komunitas pecinta komputer ini sudah ada sejak 10 tahun yang lalu. Anggotanya banyak dari kalangan anak muda dan mahasiswa. Mereka rutin mengadakan sosialisasi dan pelatihan komputer kepada masyarakat di wilayah Ciayumajakuning. Biasanya, dalam sosialisasi atau pelatihan CPU memperkenalkan beberapa perangkat keras, seperti hardware dan menjelaskan fungsinya untuk menjalankan aktivitas di perangkat komputer. CPU juga memperkenalkan beberapa perangkat keras dalam ada dalam central processing unit (CPU), seperti processor yang biasa disebut otak komputer yang berfungsi mengolah dan menjalankan perintah dari pengguna komputer, random access memory (RAM), CD Room dan beberapa perangkat keras lainnya. \"Hal itu kita lakukan agar masyarakat bukan hanya tahu pakai, tetapi tahu masing-masing fungsi yang terdapat di dalam komputer itu. Software juga kita jelaskan,\" ujar Nurrul Baety Tsani (20), Ketua CPU Cirebon. Komunitas yang beranggotakan lebih dari 100 orang ini rutin berkumpul dua hari dalam satu pekan. Yakni setiap hari Senin dan Sabtu. Khusus untuk Senin, para anggota belajar terkait program komputer, jaringan dan desain. Untuk Sabtu, anggota belajar public speaking. \"Jadi bukan hanya jago otak atik komputer saja, tapi juga dibekali untuk berbicara di depan umum,\" tambah Nurrul. Ide awal terbentuknya komunitas ini karena CPU ingin siapapun dapat mengoperasikan komputer, tidak kenal muda atau tua. \"Karena pernah ada usia 30 tahun pegang mouse aja gemeter. Padahal kan jaman sekarang orang dituntut untuk bisa komputer. Dalam bidang apapun, di tingkat apapun, perangkat desa, sekolah, perkantoran sekarang sudah pakai komputer,\" jelasnya. Untuk mengenalkan dan memberikan edukasi terkait komputer kepada masyarakat, CPU tak pernah meminta apapun. Artinya, siapapun yang ingin belajar komputer gratis. Dalam pelaksanaannya, CPU pun tidak memaksa anggotanya untuk belajar komputer secara baku. \"Sesuai dengan passion saja, ada yang suka jaringan, program atau desain. Ngulik dan explore masing-masing. Setidaknya dengan belajar bareng, yang tadinya gak ngerti jadi ngerti, yang tadinya nyuruh orang jadi ngerjain sendiri,\" pungkasnya. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: