Pilkada Serentak, KPU Siapkan 4 Juta Surat Suara Cadangan

Pilkada Serentak, KPU Siapkan 4 Juta Surat Suara Cadangan

JAKARTA – Pekan ini surat suara untuk pelaksanaan pilkada serentak pada 15 Februari 2017 dijadwalkan memasuki masa produksi. Untuk 101 daerah peserta pilkada, KPU total memproduksi 45.591.762 surat suara yang dikerjakan 12 perusahaan percetakan di 7 kota di Indonesia. Yakni, Jakarta, Surabaya, Bogor, Medan, Kudus, Klaten, dan Makassar. Jumlah yang diproduksi KPU lebih banyak dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) nasional yang mencapai angka 41.006.432 suara. Ketua KPU Juri Ardiantoro mengatakan, KPU sengaja melebihkan jumlah yang diproduksi. Sebab, UU Pilkada mengamanatkan agar jumlah ditambah 2,5 persen. “Cadangan 2,5 persen itu dihitung dari jumlah DPT di tiap TPS (tempat pemungutan suara). Bukan jumlah DPT per kabupaten atau provinsi. Karena itu, nanti jumlah akhirnya akan berbeda,” ujarnya saat meninjau produksi surat suara di PT Dian Rakyat, Pulogadung, Jakarta, kemarin (11/1). Juri menambahkan, cadangan tersebut diperlukan jika pada hari pemungutan ada pemilih tambahan ataupun ada surat suara yang rusak. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi kekurangan surat suara yang merugikan hak politik masyarakat. Rencananya semua surat suara tersebut mulai didistribusikan pekan depan sampai menjelang hari pemungutan suara. Dia menargetkan, semua logistik sudah sampai di tingkat kelurahan tiga hari sebelum pemungutan dan sampai di TPS sehari jelang pemungutan. Pria asal Brebes itu juga meminta pihak perusahaan maupun KPU daerah yang menjalankan proses distribusi untuk melakukannya secara hati-hati. Sebab, jika dalam prosesnya terjadi kerusakan, mekanismenya tidaklah mudah. “Jadi, tidak boleh sembarangan mengganti, harus ada berita acara pergantiannya. Surat suara yang kami sediakan tidak boleh lebih, tidak boleh kurang, karena bisa menimbulkan prasangka,” imbuhnya. Komisioner KPU Arief Budiman menambahkan, surat suara yang dicetak dibuat dengan kualitas yang sebaik-baiknya. Meski demikian, tak berarti surat suara tidak bisa rusak. “Namanya kertas, ya tidak tahan air,” ujarnya di tempat yang sama. Karena itu, dia sudah menginstruksikan agar proses pengepakan dilakukan dengan cara dan bahan yang aman. Selain itu, KPU melakukan pengamanan dari upaya perusakan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Sejak diproduksi sampai tiba di TPS, akan selalu ada upaya proteksi dari aparat keamanan dan pengawas pemilu. ”Selama proses pencetakan, kami menempatkan kepolisian di sini. Saat distribusi juga,” imbuhnya. Selain surat suara, produksi logistik pemungutan suara lainnya sudah dilakukan KPU. Mulai segel, hologram, hingga tinta yang diproduksi delapan perusahaan di Jakarta, Surabaya, Bogor, dan Kudus. Secara umum, 69 daerah sudah melakukan pengadaan tersebut. (far/c10/fat)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: