Pergerakan Tanah di Desa Padamulya, Sudah Enam Warga Mengungsi

Pergerakan Tanah di Desa Padamulya, Sudah Enam Warga Mengungsi

KUNINGAN - Musibah tanah longsor dan pergerakan tanah juga dialami warga Dusun Singkup, Desa Padamulya, Kecamatan Maleber. Akibat musibah tersebut, sudah tujuh rumah warga mengalami kerusakan namun baru enam keluarga yang memutuskan mengungsi ke tempat yang lebih aman. Berdasarkan informasi dihimpun radarcirebon.com, kejadian pergerakan tanah mulai terjadi sejak Kamis lalu setelah diguyur hujan terus menerus sejak beberapa bulan terakhir ini. Terparah pada hari Sabtu (14/1) malam lalu, warga dikejutkan dengan pergerakan tanah yang menyebabkan rumah mereka bergetar hingga tembok dan lantai pecah hingga membuat mereka langsung berhamburan keluar rumah. \"Saat itu memang sedang hujan bersar, saya dan keluarga sedang di ruangan tengah tiba-tiba terdengar suara berderak sangat keras. Sangat terasa lantai juga bergeser dan keramik pecah sehingga kami langsung bergegas keluar menyelamatkan diri,\" kata Uning yang mengungsi di rumah saudaranya, Rabu (18/1). Rupanya kejadian tersebut juga dialami enam tetangganya yang berada di samping kiri dan bawahnya yaitu rumah keluarga Ali, Edi, Isnen, Hafidin, Asep dan Tarkim. Ketujuh rumah tersebut mengalami nasib sama, dinding dan lantai rumahnya retak-retak bahkan ada beberapa yang nyaris roboh. Uning dan enam keluarga lainnya mengaku sudah tak mau lagi menempati rumah mereka karena khawatir kerusakan semakin parah dan membahayakan keselamatannya. \"Kami sangat berharap ada bantuan dari Pemerintah agar dibuatkan rumah di tempat yang baru dan aman. Karena di sini sudah membahayakan,\" kata Uning. Sementara itu Ketua RT setempat Jam\'ah menyebutkan, pergerakan tanah menyebabkan tujuh rumah warga mengalami kerusakan dan telah dikosongkan. Penghuninya sudah mengungsi ke rumah saudaranya berikut barang-barang rumah tangga, kecuali rumah milik Tarkim karena saat ini sang empunya rumah tengah di Jakarta. \"Keluarga Tarkim masih di Jakarta, berjualan. Sehingga kami tidak berani untuk mengungsikan barang-barangnya sekalipun kondisinya sudah cukup membahayakan,\" kata Jam\'ah. Ditambahkan Kadus Singkup Rusim Rohim Hidayat, akhir-akhir ini pergerakan tanah hampir terjadi setiap hari. Terihat dari beberapa rumah yang telah dikosongkan tersebut, jika sebelumnya hanya terdapat retakan sedikit namun keesokan harinya semakin besar dan mengkhawatirkan. \"Warga sangat ingin direlokasi ke tempat yang lebih aman. Mudah-mudahan pemerintah daerah bisa mengakomodir,\" kata Rohim. Terpisah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan atas musibah pergerakan tanah yang dialami warga Singkup tersebut. Atas kondisi ini, pihaknya akan melaporkan hasil pengamatannya tersebut kepada Bupati Kuningan sekaligus mengoordinasikannya dengan dinas terkait. \"Secara kasat mata memang kondisinya enam rumah warga tersebut harus relokasi. Namun tetap kami akan melakukan kajian teknis dalam waktu dekat ini dengan melibatkan Dinas Perumahan dan Pemukiman. Apakah perlu direlokasi atau cukup diperbaiki, tergantung bagaimana hasil kajian nanti,\" kata Agus. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: