Pemilu Transparan, Sehari Bisa Tahu Hasil Pilkada
JAKARTA – Terobosan berbasis teknologi dalam proses rekapitulasi suara disiapkan KPU untuk menghadapi pergelaran Pilkada 2017. Proses rekapitulasi pemungutan suara ditargetkan bisa diketahui masyarakat dalam sehari. Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyatakan, masyarakat di seluruh Indonesia bisa mengakses dan melihat hasil pemungutan suara di 101 daerah pemilihan. Caranya mengakses sistem informasi pilkada yang disiapkan KPU. “Proses penghitungan suara beres pukul tiga. Selanjutnya dari TPS dibawa ke kabupaten/kota untuk dilakukan scan atas seizin PPK/PPS. Setelah itu di-upload ke sistem KPU hari itu juga,” kata Ferry saat uji coba sistem tersebut di Digital Room, Kantor KPU, Jakarta, kemarin (18/1). Dalam simulasi yang dilakukan hingga pukul 14.00 itu, mayoritas daerah berhasil menjalankan sistem tersebut. Bahkan, daerah di kawasan timur seperti Halmahera Tengah dan Kota Sorong sanggup melakukannya. Kalaupun ada daerah yang mengalami kesulitan akses internet maupun transportasi ke ibu kota kabupaten, lanjut Ferry, masyarakat bisa mengetahuinya maksimal dalam tiga hari. “Tapi, kalau seperti Kota Batu yang wilayahnya kecil, setidaknya malam sudah tahu,” imbuhnya. Ferry menjelaskan, sistem digitalisasi yang diupayakan KPU menjadi bagian dari mewujudkan pemilu yang transparan. Dengan adanya fasilitas itu, upaya manipulasi oleh oknum tertentu tidak lagi mendapat kesempatan. “Kalau scan (rekapitulasi di TPS) sudah bisa dilihat dalam waktu cepat, gimana orang mau manipulasi?” tuturnya. Proses pemilu yang transparan, lanjut dia, menjadi salah satu upaya penyelenggara untuk lebih meyakinkan masyarakat atas hasil yang nanti diperoleh. Harapannya, kepercayaan tersebut mampu meningkatkan partisipasi publik di tengah tren menurunnya angka masyarakat yang datang ke TPS. Selain itu, kata Ferry, upaya digitalisasi dilakukan untuk menciptakan sistem database kepemiluan yang lengkap. Dengan begitu, jika kelak dibutuhkan, tidak sulit melakukan upaya tracking. Sebagaimana diketahui, sistem berbasis teknologi juga tengah dikembangkan Bawaslu untuk Pilkada 2017. Rencananya, semua aktivitas krusial di TPS divisualisasikan dalam video. Untuk tahap awal, pilkada DKI Jakarta dan Kota Jogja akan menjadi proyek percontohan. (far/c19/fat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: