SBY Soroti Keamanan Jakarta

SBY Soroti Keamanan Jakarta

Segera Pacu Kinerja KIB Jilid Dua JAKARTA- Pelaksanaan pilkada DKI Jakarta yang dihelat besok mendapat perhatian khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia menyoroti gangguan keamanan yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan maupun paska hari pemungutan suara. Antisipasi terjadinya gangguan keamanan itu menjadi salah satu bahasan dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, kemarin (18/9). Menurut SBY, kompetisi antara pasangan Foke-Nara dan Jokowi-Ahok dalam putaran dua Pilkada DKI Jakarta akan keras dan ketat. \"Kita pastikan dalam proses pemilihan itu, sebelum, pada saat, dan setelah (pemungutan suara), keamanan Jakarta tetap terjaga,\" kata SBY dalam pengantarnya saat membuka rapat. SBY mengatakan, ada riwayat di masa lalu bahwa ada ekses yang terjadi setelah pelaksanaan pilkada, baik di Jawa dan luar Jawa. Misalnya kekerasan dan pengrusakan. Dia berharap, persoalan keamanan itu juga menjadi komitmen kandidat yang bertarung dalam pilkada. “Calon-calon gubernur agar memiliki komitmen dan tanggung jawab menjaga keamanan di Jakarta yang menjadi barometer dari keamanan negara kita,\" urainya. SBY menegaskan, menyerahkan pilihan gubernur pada masyarakat DKI Jakarta untuk menentukan yang tepat. \"Pemerintah atau negara tidak bisa masuk wilayah politik praktis,\" katanya lagi. Menko Polhukam Djoko Suyanto yang memberikan paparan mengenai kondisi politik dan keamanan dalam negeri mengatakan, isu SARA yang sempat muncul melalui selebaran gelap, diharapkan tidak direspon secara negatif. \"Isu yang timbul, hendaknya dapat dicerna dengan baik. Tidak usah terhanyut oleh prrovokasi kerusuhan dan kekerasan,\" kata Djoko seusai sidang kabinet. Dia meminta ada peran dari para tim sukses untuk ikut menjaga suasana kondusif. Selain itu, Djoko menegaskan, aparat TNI dan Polri harus dalam posisi netral. Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk pengamanan pilkada DKI Jakarta. Polri juga membantu pengorganisasi yang dilakukan oleh KPU. \"Semua tentunya dengan komitmen bersama, para calon dan pendukung,\" katanya. Di bagian lain, SBY juga akan memacu kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua. Dalam empat bulan terakhir pada 2012 ini, SBY menginstruksi jajaran menterinya untuk menyelesaikan tanggungan pekerjaan yang tersisa. \"Saya instruksikan kepada seluruh kementerian dan lembaga untuk menuntaskan semua pekerjaan rumah yang tersisa,\" kata SBY saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden kemarin. SBY juga meminta Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Tanggungan pekerjaan tersebut menjadi bagian dari RKP (rencana kerja pemerintah) maupun APBN Perubahan 2012. \"Banyak. Saya tahu saudara-saudara harus mengerjakan pekerjaan rumah sebaik-baiknya agar tidak meleset,\" katanya. Jajaran kabinet juga perlu mempersiapkan diri untuk menyukseskan program 2013 dan 2014. Meski akan diwarnai tensi politik yang tinggi karena perhelatan pemilu, SBY meminta jajarannya fokus. \"Justru di situlah kita harus fokus dan bekerja lebih serius. Bangun keterpaduan dan kerja sama yang baik,\" katanya. SBY meminta setiap anggota kabinet berlomba-lomba mencapai prestasi. Nanti dia bisa membandingkan dengan prestasi tahun sebelumnya atau prestasi KIB jilid I. \"Kita tidak boleh kendur pada tahun-tahun terakhir ini,\" tegasnya. SBY juga menyinggung dinamika pembahasan RAPBN 2013 antara pemerintah dan DPR. Dia meminta hal itu dikawal. Menurut dia, penyesuaian bisa saja terjadi. \"Tetapi, jangan sampai arahnya bergeser ke kiri ke kanan, tidak jelas alasannya,\" ujarnya. Ditemui seusai sidang kabinet, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto mengakui memang masih ada pekerjaan rumah para menteri yang harus segera diselesaikan. \"Saya kira masih ada yang perlu ditingkatkan kinerjanya,\" katanya. Namun, dia menolak memberikan bocoran soal kementerian yang dimaksud. Kuntoro hanya menyebutkan, kendala itu antara lain faktor internal kementerian dan koordinasi dengan instansi lain. \"Kami sudah sampaikan (rekomendasinya),\" katanya. (fal/c2/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: