Banyak Kasus Nelayan Tenggelam, Perlindungan Pemerintah Lemah

Banyak Kasus Nelayan Tenggelam, Perlindungan Pemerintah Lemah

CIREBON - Upaya perlindungan yang dilakukan pemerintah terhadap keselamatan para nelayan masih lemah. Hal itu seiring dengan terjadinya kasus nelayan tenggelam yang hingga kini belum mendapatkan bantuan. Sedikitnya ada tiga nelayan yang tenggelam pada Desember 2016. Terbaru, nelayan asal Gagasari bernama Wasrip juga tenggelam di perairan Muara Angke, Jakarta. Wasrip (30), tenggelam saat akan memperbaiki mesin perahu tatkala dirinya tengah melaut. Saat itu dia yang hilang keseimbangan tercebur ke laut dan tidak tertolong. Sudah sepekan jasad Wasrip belum ditemukan. Beredar informasi, jasadnya sudah ditemukan namun belum dipulangkan ke rumah duka. Tokoh Nelayan Gebang, Sirod mengungkapkan, sebagian besar nelayan kecil memiliki tingkat ekonomi rendah. Sehingga sudah seharusnya pemerintah memperhatikan nasib nelayan. Apalagi mengingat risiko pekerjaan yang sangat tinggi. Seluruh nelayan seharusnya bisa mendapatkan asuransi dari pemerintah, agar mereka bisa terbantu saat terkena musibah. \"Saya harapkan pemerintah bisa memberikan bantuan. Meskipun saat ini program asuransi masih dalam pendataan. Kejadian nelayan tenggelam ini harus segara ditolong, karena mereka warga tidak mampu,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Sirod menyebutkan, setidaknya ada empat nelayan asal Kecamatan Gebang yang tenggelam saat melaut. Hingga kini keluarga yang ditinggalkan belum mendapat santunan. Sementara itu, Warmad, salah seorang orang tua korban nelayan tenggelam, mengungkapkan, sampai saat ini belum ada pemberian asuransi kepada pihak keluarga. Warmad merupakan ayah dari Rasmud (30). Satu dari tiga nelayan yang tenggelam pada Desember lalu. \"Sampai sekarang belum ada bantuan ataupun asuransi, inginnya bisa ada karena nelayan meninggalkan keluarga,\" ujarnya lagi. Rasmud sudah dua puluh tahun bergelut dalam pencarian ikan. Namun dia belum memiliki Kartu Nelayan. Dia hanya sebagai anak buah kapal (ABK) yang bekerja dengan orang lain. Bersama tiga orang nelayan lain dia tenggelam karena perahunya ditabrak tongkang. Ketiga nelayan yang berada dalam satu perahu itu pun tenggelam dan tidak tertolong. \"Sampai sekarang sudah empat puluh hari belum ada kabar dan belum ditemukan, sampai sekarang masih teka teki,\" sebutnya. Meskipun belum memiliki Kartu Nelayan, dia berharap agar pemerintah bisa memperhatikan nasib nelayan kecil. Dia sangat berharap bantuan pemerintah. \"Ya baru sekarang-sekarang ini saja ada pendataan dari pihak desa untuk buat Kartu Nelayan,\' jelasnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: