Waspada, Ligung Rawan Puting Beliung dan Petir

Waspada, Ligung Rawan Puting Beliung dan Petir

MAJALENGKA – Memasuki puncak musim hujan tahun ini, Koramil 1713 Ligung mengimbau masyarakat di wilayahnya mewaspadai sejumlah kemungkinan bencana. Beberapa diantaranya bencana angin puting beliung dan petir. “Selain banjir, wilayah Ligung merupakan daerah rawan angin puting beliung dan petir. Kami sudah sampaikan kepada seluruh kepala desa di Ligung agar mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman-ancaman bencana tersebut,” imbau Danramil Ligung, Kapten CBA H Suhardi, Jumat (20/1). Hampir setiap musim hujan, beberapa warga di sejumlah desa menjadi korban tersambar petir. Sehingga masyarakat yang masih melakukan aktivitas di lahan pertanian ketika turun hujan diimbau segera pulang. “Ini antisipasi jangan sampai terjadi korban lagi, karena hampir setiap tahun selalu saja ada korban tersambar petir,” ujarnya. Terkait musibah banjir, Danramil Suhardi mengklaim wilayahnya relatif aman. Namun perlu diwaspadai pendangkalan sungai Cikamangi tepatnya di sepanjang aliran sungai di Leuweunghapit menuju Desa Ampel. “Kami sudah menyampaikan ke Dinas Perumahan dan Permukiman Sumber Daya Air (P2SDA), agar menindaklanjuti normalisasi sungai Cikamangi sebelah utara tepatnya masuk ke wilayah Ampel. Air terhambat dari wilayah Leuweunghapit akibat pendangkalan sungai,” pintanya. Sedangkan untuk peristiwa abrasi di sungai Cimanuk tepatnya di Desa Ampel tidak ada perkembangan menonjol. Pasalnya abrasi di wilayah itu hanya sebatas pengikisan. Berdasarkan informasi yang diterima, penanganan abrasi di wilayah tersebut akan dilakukan tahun 2017 ini oleh BBWS. Sebelumnya, Dinas P2SDA saat masih bernama Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi, mencatat ada 51 sungai di Kabupaten Majalengka kritis dan rawan abrasi. Hal tersebut berdasarkan data dari laporan masing-masing UPTD PSDAPE. “Banyak infrastruktur sumber daya air yang mengalami kerusakan atau tidak berfungsi secara maksimal di kota angin. Kami mengusulkan agar sungai kritis yang berpotensi bencana masuk ke rencana perbaikan BBWS,” tutur Agus Tamim, mantan kepala Dinas PSDAPE. Dinas terkait juga telah melayangkan surat ke BBWS untuk kemudian ditindaklanjuti secara maksimal. Surat dengan nomor 511/79/PSDAPE/2016 itu juga berisi lampiran secara detail seluruh titik yang tersebar di sejumlah kecamatan. Dari 26 kecamatan di Majalengka lebih dari separuhnya mengalami kerusakan. Beberapa sungai kritis diantaranya di Kecamatan Argapura, Banjaran, Cigasong, Dawuan, Jatitujuh, Kadipaten, Kasokandel, Kertajati, Cikijing, Ligung, Maja, Majalengka, Sumberjaya, dan Panyingkiran. “Jumlah kerusakan yang cukup banyak diantaranya di Kecamatan Dawuan 6 titik, Panyingkiran 6 titik serta kecamatan Sumberjaya 5 titik. Dari 53 titik sungai kami telah mengusulkan anggaran yang ditaksir sebanyak Rp279.452.190.944 miliar,” paparnya. Seluruh titik tersebut diusulkan perbaikan secara makro. Sedangkan teknis perbaikan mikro setiap unitnya dilaporkan. Adapun usulan anggaran yang ditaksir Rp3 miliar tersebut merupakan versi PSDAPE. Namun untuk perbaikan perkiraan sendiri dikembalikan kepada BBWS, karena lebih ahli dalam merinci anggaran. (ono)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: